Chapter LII (Scandal & Premise)

2.1K 175 5
                                        

"Kau tahu? Katanya murid baru itu sengaja melukai Haechan untuk menarik perhatiannya."

"Sumpah?!"

"Gara-gara itu, Jaemin sampai cemburu dan mengamuk di klinik sekolah."

"Apa ini? Cinta segitiga?"

"Sepertinya cinta segi empat."

"Hah?!"

"Kau lupa tentang laki-laki tampan yang menggendong Haechan ke klinik sekolah? Bahkan dia menunggui Haechan sampai siuman. Sudah jelas sekali dia pacarnya kan?"

"Kalau begitu perasaan si murid baru dan Jaemin bertepuk sebelah tangan?"

"Sepertinya begitu."

"Wow, sayang sekali. Tapi serius, Haechan beruntung sekali diperebutkan para laki-laki tampan. Aku iri."

"Iya, aku juga ingin tahu rasanya dicemburi oleh Jaemin."

"Kalau aku malah lumayan tertarik dengan pacar Haechan. Dia benar-benar menawan sekali."

"Heh, jangan sembarangan! Kau mau mati muda di tangan Haechan?! Setahuku Ketua Eclipse itu lumayan posesif dan cemburuan!"

"Serius?! Kalau begitu aku sama murid baru itu saja!"

BRAK!!!

Gosip.

Sialan.

Macam.

Apa.

Barusan.

Yang.

Terdengar.

Di.

Telinganya.

Itu?!!

"Hyu-Hyung?"

Chenle sendiri yang biasanya terlihat santai dan tidak suka mengambil pusing segala sesuatu, sampai tidak mampu mengendalikan rasa merinding yang menerpa bulu kuduknya, oleh karena aura kelam yang menguar begitu pekat dari Haechan setelah menggebrak meja kafetaria di hadapan mereka dengan penuh emosi. Tak hanya itu, manik hazel Haechan sampai memincing tajam ke sudut kafetaria, tepatnya pada perkumpulan beberapa gadis yang kini langsung menundukan kepalanya lantaran sudah sadar kalau sedari tadi sepertinya Sang Pemimpin Eclipse tersebut mendengar perbincangan mereka.

"Lele, aku pergi."

"Eh?! Hyung! Tunggu! Mau kemana?! Kau belum menyentuh makan siangmu sama sekali!"

Seruan dari Chenle pun sama sekali tidak bisa menahan keinginan Haechan untuk segera enyah dari kafetaria yang baginya sangat memuakan itu.

Serius.

Haechan bukanlah tipikal orang yang akan mempedulikan apapun itu perkataan orang terhadapnya.

Hanya saja untuk kali ini, sepertinya gosip yang beredar di sekolah tentang kehidupan percintaannya benar-benar sudah mencapai tahap yang terlampau membagongkan.

Bagaimana tidak?

Si murid baru sengaja melukainya untuk menarik perhatiannya?

Sialan, Haechan bahkan tidak menemukan tanda-tanda psikopat semacam itu pada Shotaro.

Apa mereka semua sudah buta sampai menuduh laki-laki terkesan manis dan polos seperti Shotaro sengaja melakukan perbuatan semembahayakan hari lalu?

Haechan hanya bisa menghela napasnya di sela-sela langkah kakinya yang semakin cepat berjalan menuju ke taman kecil di sudut sekolah.

ReverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang