Chapter XXV (Foe VS Tease)

1.9K 167 9
                                    

Awalnya, Chenle sempat ragu apakah tindakannya untuk memojokan Jisung di salah satu dinding rumah sahabatnya ini merupakan keputusan yang tepat atau tidak. Bagaimanapun, jika memang dugaan Chenle terhadap identitas asli dari Jisung tepat sasaran, bisa saja justru situasi akan berbalik menjadi merugikan dirinya sendiri. Misalkan saja secara mendadak Jisung membanting tubuhnya ke tanah, begitu?

Akan tetapi, Chenle yang memang sudah tidak bisa menampung lagi rasa kefrustasiannya berkat segala rahasia tersembunyi di sekitarnya pun pada akhirnya menjalankan keputusan tersebut.

Mana tahu Chenle kalau reaksi dari Jisung malah berkebalikan dengan apa yang ada di pikirannya?

Sumpah, Chenle benar-benar berusaha mati-matian menahan tawanya usai menemukan reaksi dari Jisung yang tak terduga itu. Chenle hanya tidak menyangka, sosok Jisung yang terlihat sangat tenang, profesional dan gentle di Arena minggu lalu bisa berubah seratus delapan puluh derajat seperti ini. Ekspresi Jisung yang terlihat panik dan ketakutan bercampur menjadi satu itu sungguh membuat Chenle seakan-akan sedang mem-bully seorang bocah sekolah dasar dan berniat merampas permen lolipop darinya.

Sial, Jisung benar-benar terlihat seperti maknae di mata Chenle sekarang.

Bahkan gara-gara itu, Chenle agak sedikit mengubah misinya yang berniat memaksa Jisung untuk membuka mulut akan rahasia yang ada tentang Baba-nya menjadi mengisengi Jisung yang terlihat hampir menangis.

Ugh, kenapa Chenle baru sadar jika Jisung semenggemaskan ini?

Dan mengapa pula Chenle malah menyukai semua itu?

"Jisung ah," panggil Chenle lagi, kini dengan nada sedikit melembut nyaris memelas, "Kau tahu, betapa tersiksanya aku dengan rahasia yang kalian sembunyikan padaku?" lanjutnya sembari menyentuh dagu Jisung dengan ujung jemari telunjuknya dan mengangkatnya ringan, "Kenapa kalian sejahat ini padaku?"

Jisung tampak menggigit bibir bawahnya sembari memejamkan kedua mata dengan erat setelah merasakan ujung jemari telunjuk dari Chenle kini sudah berpindah ke bagian dadanya, hanya untuk bermain-main secara leluasa membentuk beberapa garis dan lingkaran di sana.

Sumpah, Jisung benar-benar tidak mengerti sekarang.

Tuan Muda Zhong yang harus Ia lindungi sebagai bagian dari salah satu misinya ini sedang mengancamnya, atau sedang menggodanya sih?!

Lagipula, mengapa jantung Jisung jadi berdebar kencang gara-gara perilaku ambigu Chenle?

"Jisung ah, kau tahu?" ucap Chenle lagi sembari menunjuk-nunjuk pelan dada Jisung tepat di bagian jantungnya, "Di sini, rasanya seperti terbakar, sesak akan asap," lanjutnya mulai berlebihan sambil mendekatkan wajahnya pada wajah Jisung yang sudah berkeringat dingin.

"Jisung ah," bisik Chenle sembari mengelus sisi wajah Jisung dengan jemarinya yang lain, "Kau—"

"LELE YA! DIMANA KAU TARUH FILE PRESENTASI KITA?! AKU TIDAK MENEMUKANNYA DI FOLDERMU!"

Kini giliran Chenle yang menggigit bibir bawahnya sambil memejamkan mata rapat usai mendengar suara yang sangat Ia kenali itu tampak menginterupsi kegiatannya memojokan Jisung.

Ah sial, sungguh sangat disayangkan sekali kegiatan mari-menjahili-maknae-Jisungie harus terhenti berkat teriakan membagongkan dari Renjun tersebut.

Sembari mengepalkan tangannya, yang bisa Chenle lakukan sekarang adalah menarik segala pegangannya pada Jisung sebelum kembali menatap ke arah Jisung.

"Lain kali kau tidak akan selamat di tanganku, Jisung ssi."

Usai melempar sebuah seringai, Chenle lantas berjalan pergi meninggalkan Jisung yang langsung menghempas napas lega sembari memegangi dadanya.

Sungguh, sikap Chenle tadi benar-benar sangat berbahaya bagi kesehatan jantung Jisung.

ReverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang