Chapter XX (Contemplate VS Despair)

2.4K 203 0
                                    

Taeyong hanya bisa terus-menerus memeluk sosok Mark yang masih tertunduk diam di sebuah sofa panjang yang ada di ruang tamu Keluarga Seo. Sungguh sama halnya dengan Ten, Ia tidak menyangka akan mendapat panggilan darurat dari sahabatnya di tengah malam seperti ini. Terlebih saat panggilan darurat tersebut ada sangkut-pautnya dengan buah cintanya bersama Jaehyun, sehingga tanpa menunda-nunda lagi akhirnya mereka mengiyakan panggilan dari Johnny untuk segera datang ke Kediaman Keluarga Seo.

Meski di sepanjang perjalanan Taeyong sudah mampu memprediksi kondisi macam apa yang kira-kira akan Ia hadapi, namun tetap saja melihat kondisi sang buah hati yang benar-benar kacau seperti ini sungguh membuat hati Taeyong turut teriris. Namun apalah daya, yang bisa Taeyong lakukan hanyalah mengelus surai putranya sembari membisikan kata-kata penenang dengan harapan agar kondisi emosional Mark yang sedang hancur lebur dapat sedikit mereda.

Di sisi lain, Jaehyun sempat melempar pandang ke arah Johnny usai mendengar penjelasan dari Dokter Kim mengenai kondisi Haechan sebelum mengalihkan pandanganya pada sosok sang putra penuh dengan bias pertimbangan yang terpatri di maniknya. Seakan masih belum bisa menerima kenyataan yang ada, pada akhirnya Jaehyun berinisiatif mengucap beberapa patah kata lagi sebagai pertimbangan untuk memutuskan akan dilaksanakan atau tidaknya rencana yang sudah mereka bahas sebelumnya.

"Jadi, besok pagi saat terbangun dari tidurnya, Haechan akan melupakan peristiwa yang menimpanya malam ini?" tanya Jaehyun kembali memastikan, "Meski Haechan sempat mengingat tentang Minhyung?"

Dokter Kim menganggukan kepala penuh dengan penyesalan.

"Amnesia Retrograde yang menimpa Tuan Muda Seo adalah Disosiatif tipe Selektif*, sehingga kemungkinan untuk mengingat tentang Tuan Muda Jung sepenuhnya dalam satu malam sangatlah kecil," jelas Dokter Kim, "Tapi bukan berarti tidak ada kemungkinan sama sekali. Saya pikir rencana yang Tuan Besar Jung dan Tuan Besar Seo sampaikan pada Saya tidak ada salahnya untuk dicoba. Meski rencana tersebut menurut Saya harus di bawah pengawasan ketat," lanjutnya, "Selain itu, sepertinya Tuan Muda Jung juga memerlukan penangan khusus."

"Tidak."

Sebuah jawaban singkat yang mendadak terucap dari bibir Mark berhasil mengejutkan seluruh penghuni yang berada di sana. Termasuk Taeyong yang sedikit melonggarkan pelukannya pada sang putra yang kini dengan gamblangnya melempar pandang secara bergantian ke arah mereka.

"Kalau penanganan khusus yang aku terima akan menghambat rencana yang kalian bicarakan. Aku tidak membutuhkannya," ujar Mark dengan tegas, "Sudah lima tahun berlalu, aku tidak memiliki banyak waktu lagi," lanjutnya seraya menggigit bibir bawahnya, "Hyuckie lebih membutuhkanku dibandingkan aku membutuhkan diriku sendiri."

Perkataan dari Mark berhasil membuat mereka terhenyak. Terutama Jaehyun yang tidak bisa menampung rasa bangganya terhadap ucapan putranya yang tidak terduga tersebut. Sepertinya apa yang dikatakan Johnny saat berbincang empat mata di dalam mobil waktu lalu benar-benar berhasil mempengaruhi mental Mark untuk berani bertindak. Jaehyun rasa Ia perlu mengapresiasi tindakan Johnny terhadap putranya lain kali.

Meski demikian, Jaehyun tidak bisa mengabaikan raut khawatir yang terpatri di jelas di wajah Taeyong, sebab Jaehyun sangat mengetahui betapa pasangan jiwanya tersebut sangat mencintai buah hati mereka, sehingga tentu saja keputusan Mark yang cenderung tidak mempedulikan kesehatan mentalnya sendiri juga lumayan membahayakan. Maka dari itu pada akhirnya Jaehyun segera mengambil tindakan dengan kembali bertanya kepada Dokter Kim.

"Dokter Kim, apa Anda memiliki penanganan khusus yang bisa diterapkan pada putraku tanpa menghambat rencana yang ada?"

Dokter Kim tersenyum tipis.

"Sebenarnya Anda tidak perlu khawatir, Tuan, sebab penangan khusus yang aku maksud justru berkemungkinan akan memperlancar rencana yang ada," balasnya, "Sekarang tinggal Tuan Muda Jung bersedia untuk bekerja sama atau ti—"

ReverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang