Chapter LIII (Alter & Crave)

1.3K 141 6
                                    

BAM!!!

Saking terkejutnya dengan pemandangan macam apa yang tertangkap oleh retina matanya, Haechan sampai tidak mampu berkutik saat sosok tersebut membalikan posisi mereka disertai suara debaman yang lumayan kencang.

Kini dalam kondisi bagian belakang tubuhnya merapat begitu erat pada dinding, manik Haechan yang sempat bersembunyi di balik kelopak matanya mulai memberanikan diri mengintip; hanya untuk menyadari jika posisinya kali ini sama sekali tidak menguntungkan baginya untuk melarikan diri.

Tubuh Haechan benar-benar terkunci dalam kungkungan lengan kekar sosok tersebut.

Meski demikian, Haechan sama sekali tidak bisa mengabaikan rasa syoknya oleh karena kondisi macam apa yang sedang Ia hadapi saat ini.

Sungguh.

Sumpah.

Bagaimana bisa sosok kekasihnya itu mendadak ada di dalam kamarnya?!

"Ma-Mark...?"

"Seo Haechan."

DEG!

Haechan tidak mampu menahan detak jantungnya yang nyaris berhenti kala menyadari betapa rendah suara Mark yang tertuju padanya saat ini.

Apa-apaan... nada Mark itu?

"Hari ini... aku benar-benar kesal."

Kesal?

Kenapa Mark kesal?

Bukannya Haechan yang harusnya merasa kesal, karena Mark telah menghilang tidak jelas selama seminggu lebih?

Meski demikian, Haechan tidak mampu memprotes saat menyadari Mark tengah menatapnya sangat dingin.

Sungguh, apa-apaan semua ini?!

Kenapa... Mark menatapnya seperti itu?

"Kau tahu?"

Bahkan Haechan hanya bisa menahan napas gugup saat merasakan deru napas Mark yang begitu terasa di permukaan wajahnya.

"Aku sengaja datang pagi-pagi ke sekolah karena tidak sabar bertemu denganmu."

A-Apa?!

Mark datang ke sekolah hari ini?!

"Mark—"

"Shh."

Untuk kesekian kalinya perkataan Haechan harus terhenti oleh karena jari telunjuk Mark yang telah mendarat sempurna di belahan bibirnya; tanda agar Haechan diam.

"Tapi sial sekali, gosip-gosip itu sangat membuatku muak."

Gosip?!

Manik Haechan terbelalak seketika.

Jangan bilang...!

BAM!!!

"Serius, Seo Haechan."

Haechan sedikit berjenggit oleh karena pergerakan dari Mark yang lagi-lagi menghentakan tangannya ke dinding hingga menimbulkan suara debaman tak kalah kencang dari sebelumnya.

"Baru seminggu lebih aku pergi."

Tak hanya itu, Haechan sama sekali tidak bisa berkutik kala merasakan tatapan Mark semakin memincing tajam.

"Kau sudah berselingkuh dengan tiga pelakor sekaligus?"

Shit!

Dugaan Haechan tepat sasaran!

Mark benar-benar salah paham gara-gara gosip sialan itu!

"Mark! Tung—"

"Bahkan salah satu pelakor itu adalah Na Jaemin?"

ReverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang