21. Diagnosa

3.1K 192 12
                                    

"Kita adalah dua insan yang berbeda. Kamu sehat fisik, dan aku sakit kronis. Lambat laun atmaku yang akan pergi ke sebuah mahligai nirwana yang indah. Dan kamu yang akan tetap tinggal di bumi."

-Suci Amara Ayesha-

Mary Christmas and Happy New Year:)

Semoga di awal tahun ini, semua pengharapan dan cita-cita kalian bisa tercapai:)
Tahun baru, dan lembaran baru.

Semoga di awal tahun ini, semua pengharapan dan cita-cita kalian bisa tercapai:)Tahun baru, dan lembaran baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari berlalu begitu cepat. Sampai di mana hari H itu kini tiba. Suasana SMA Exq School sangat begitu ramai dengan beberapa stand yang berjajar sangat rapi. Tak luput dengan lapangan luas yang kini sudah tergelar red carpet yang cukup panjang untuk acara fashion show nanti. Di tambah dengan sebuah panggung berukuran sedang yang sudah berdiri tegap dan kokoh.

Acara ulang tahun SMA Exa School dijamin akan sangat meriah, apalagi di tambah dengan acara live musik yang akan berlangsung pada malam hari dengan beberapa bintang tamu dari Tri Suaka.

Pembuka acara sudah disambut meriah dengan berdirinya seorang MC di sebuah podium kecil. Banyak siswa-siswi dari SMA Dream High yang mulai berdatangan untuk ikut memeriahkan acara ini. Beberapa stand bazar sekarang sudah mulai dipadati oleh beberapa pengunjung.

Tim panitia sekarang berada diposisi dan tugas-tugasnya masing-masing. Tema yang kini diambil adalah putih. Hingga SMA Exa School dipenuhi oleh lautan murid berpakaian kaos putih bebas dengan sangat bersih. Mereka sengaja mengambil tema warna putih, karena putih melambangkan kesucian.

Acara pertama di mulai. Beberapa peserta fashion show dari masing-masing perwakilan kelas kini sudah memulai aksinya dengan berjalan berlenggok di red carpet. Suci tersenyum senang. Ia bertos ria dengan Gilang yang berada di sampingnya.

"Kita berhasil, Ci," ujar Gilang sangat senang.

Suci tersenyum. "Gue enggak nyangka, Lang, kalau usaha kita semua membuahkan hasil. Acara sebesar ini mampu kita bangun. Lelah kita benar-benar terbayarkan."

"Dan lo, adalah ketua OSIS yang sangat hebat, Ci. Tanpa lo, mungkin acara ini tidak akan pernah berlangsung. Lo hebat." Gilang memandangi wajah cantik Suci, memuji kehebatan gadis itu.

Suci terdiam, ia tersenyum sekilas, lalu menundukkan wajahnya. Mungkin bagi Gilang, atau orang lain sekalipun, menganggap Suci adalah wanita hebat. Ia mampu menjalankan tanggung jawabnya sebagai ketua OSIS. Namun, pujian itu sama sekali tidak membuat ia merasa senang. Karena di mata kedua orang tuanya, tugas Suci sebagai ketua OSIS tak lebih dari seorang babu sekolah. Usahanya tak pernah dihargai, dan sama sekali tak pernah ternilai.

"Lo juga hebat, Lang. Lo hebat sebagai wakil gue," ujar Suci, kembali memuji.

Satu persatu peserta sudah menampilkan fashion yang terbaik. Tak terasa, sudah berjalan 1 jam setengah akhirnya acara fashion show selesai. Tinggal peserta dari kelas sepuluh jurusan IPA-5 yang sedang menebar pesona dengan jalannya yang anggun.

LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang