[Harap follow sebelum membaca]
"Sunyi itu tidak buruk. Hanya saja terlalu sepi."
By : Mamake_Nyong.
Ini tentang gadis bernama Suci Amara Ayesha. Gadis kesepian, yang terpaksa hidup diantara keramaian di tengah-tengah keluarga bahagia. Sayangnya, Suc...
“Sebuah takdir sudah terpusat saat kita masih dalam kandungan. Lantas, hal yang menjanjikan apa yang Tuhan tawarkan hingga aku mengiyakan untuk dilahirkan ke dunia?”
—Suci Amara Ayesha—
Hi, Mak balik lagi.
Lagi dan lagi maaf banget karena Mak updatenya malas-malasan. Sebenernya, ini akun kedua Mak. Jadi Mak terlalu fokus sama cerita-cerita Mak yang ada di akun utama.
Maafkan euy ...
Jangan marah okey!
Selambat-lambatnya Mak update, tapi Mak pastikan kalau cerita Lonely akan tamat. Serius!
Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar di setiap paragraf guys!
Happy Reading 🤗
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Penyakit ganas yang terus menggerogoti tubuhnya membuat keadaan Luna semakin hari semakin memburuk. Ia sering kali mengeluh kesakitan, hingga pada titik di mana ia benar-benar tidak bisa menahan rasa sakit yang begitu mendera.
“A-ayah, to-tolong Luna ....”
Semua orang rumah dilanda panik sekaligus cemas bukan main. Yesha segera menggendong putri kesayangannya, sementara Leonard menyiapkan mobil untuk membawa Luna ke rumah sakit.
Pintu mobil ditutup, Leonard segera menancapkan gasnya dengan cepat. Di sepanjang perjalanan hanya ada sebuah suara rintihan kesakitan dari Luna. Membuat sang ibu tidak bisa menahan tangisnya yang pecah.
“Luna yang kuat, Sayang. Sebentar lagi kita sampai di rumah sakit, Nak,” ucap Ara terisak lirih.
Wajah Luna semakin pucat. Perlahan pandangannya mengabur, hingga ia langsung tak sadarkan diri di pangkuan sang ibu.
“Luna, sadar, Sayang. Bangun, Nak. Jangan tinggalin Bunda, Sayang ....” Ara menepuk pipi Luna beberapa kali, tapi putrinya itu sama sekali tidak bergeming.
