29. Kesucian Yang Direnggut

3.3K 159 5
                                    

Drajat wanita adalah sebuah mahkota yang mampu ia jaga. Jika mahkota itu jatuh, lantas bagaimana dengan status harkat dan martabatnya?

Nadia Gumintang

Hi, apa kabar?

Akhirnya setelah sekian lama aku menyapa kalian lagi?

Ada yang kangen sama cerita Lonely?

Ada yang menunggu cerita ini update?

Hoho ... Maafkan Mak yang sudah mengabaikan cerita ini:') Bukan tanpa alasan, karena Mak tengah sibuk di RL:')

Mohon maaf sudah membuat kalian menunggu:')

Jangan marah, okey!

Happy reading:)

┏(^0^)┛

Nadia mengerjapkan matanya perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nadia mengerjapkan matanya perlahan. Ia melirik ke sebelah kiri, dan betapa terkejutnya ia menemukan Risky yang tengah tertidur terlelap di sampingnya. Nadia melihat tubuhnya yang terhalang oleh selimut tebal, ia begitu terkejut setelah menemukan dirinya yang sudah tak memakai sehelai benang.

“Risky, bangun, Ky!” Nadia mengguncangkan tubuh laki-laki itu. Membuat Risky seketika terbangun, dan membenarkan posisinya menjadi terduduk. “Jelasin sama gue, apa yang terjadi sebenarnya, Ky? Jelasin!”

Risky mengucek matanya pelan. “Nad, lo lupa? Lo, kan, yang minta duluan.”

Nadia menggeleng pelan. Air matanya seketika lolos begitu deras. “Enggak, nggak mungkin!” Nadia memukul tubuh Risky dengan kuat. Ia benci laki-laki di hadapannya. “Lo jahat, Ky! Lo jahat! Lo udah ambil kesucian gue! Lo jahat!”

“Nadia, tenang dulu!” Risky menahan kedua tangan gadis itu. Ia menatap Nadia begitu lekat. “Kita sama-sama saling cinta, apa salahnya jika gue ambil kesucian lo? Toh, kita selamanya akan selalu bersama, bukan?”

Nadia mendorong tubuh Risky dengan kuat. “Gue benci sama lo!”

Nadia beranjak dari ranjang laki-laki itu dengan tubuh yang dibalut oleh selimut tebal. Ia memungut seragamnya yang sudah bercecer dilantai. Dengan perasaan sesak, ia memasuki sebuah kamar mandi dan memakai kembali seragamnya.

Tak lama, Nadia keluar dengan seragam yang sudah melekat. Ia mengambil tasnya yang berada diranjang, dan berjalan hendak keluar. Namun tak semudah itu, tangannya langsung dicekal oleh Risky dengan kuat.

“Lepasin gue, gue mau pulang!”

“Lo yakin mau pulang? Orang tua lo nanti curiga. Lebih baik lo nginep di rumah gue,” ujar Risky memberitahu.

LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang