17. Suci or Luna?

2.3K 209 19
                                    

Hi, sebelum baca part ini. Tolong tinggalkan votemen. Karena satu vote, dan juga komentar dari kalian, menjadi satu semangat untuk saya sebagai author pemula. Oh iya, jangan lupa follow akun Mamake_Nyong. Kalian senang, saya simbiosis mutualisme.

Sebelumnya mohon maaf, jika ada typo yang bertebaran, dan juga penulisan yang berantakan.

Okey, balik lagi ke laptop!

Happy Reading 🤗

“Leo?”

“Lu-Luna?” Leonard gelagapan. Seharusnya ia tak mengantarkan Suci sampai depan. Sial! Sekarang Leonard harus mencari alasan apa di depan kedua pacarnya?

“Kakak kenal sama Kak Leo?!” tanya Suci menatap Luna.

“Kenapa lo bisa sama adik gue? Lo sama si Suci ada hubungan apa?” tanya Luna memicing.

Leonard menghela napas. “Suci pacar gue.”

“A-apa?!”

Tubuh Luna seketika menegang. Atmosfer di sekitar mendadak menipis, membuat hatinya begitu sesak. Luna tak pernah menyangka, kalau laki-laki yang ia suka adalah, pacar adiknya. Sebenarnya, siapa di sini yang menjadi selingkuhan? Luna, atau Suci?

“Dasar wanita murahan!”

Plak!

Luna dengan marah menampar pipi Suci seketika. Ia tak memedulikan status Suci sebagai adiknya. Ia tak terima jika Suci berani mengambil apa yang ia punya sekarang. Sejak dulu Luna tak pernah mau berbagi, apalagi soal hatinya.

Suci benar-benar merasakan kesakitan. Hati dan juga fisiknya diterkam oleh keadaan. Suci sama sekali tak mengetahui alasan mengapa Luna bisa semarah itu. Apa Luna memiliki hubungan khusus dengan kekasihnya?

“Luna stop! Suci bukan wanita murahan,” tukas Leonard dengan napas menggebu.

“Kalau bukan murahan terus apa?! Dia udah rebut lo dari gue, Leo!” seru Luna dengan intonasi yang tinggi.

“Suci nggak pernah rebut gue dari lo. Sebelum gue pacaran sama lo, gue udah pacaran sama Suci, adik lo sendiri,” ungkap Leonard yang sebenarnya.

Air mata Luna berdenting seketika. Ternyata, Luna hanya sebatas orang ke tiga di antara hubungan Leonard dan juga adiknya sendiri. Lantas, mengapa waktu itu Leonard mengatakan bahwa ia tak memiliki seorang kekasih? Lelucon macam apa ini? Mengapa Leonard begitu tega mempermainkan hatinya? Dan Suci, ternyata dia juga ikut bermain peran. Luna tahu, pasti Suci sengaja menyuruh Leonard untuk mempermainkan hatinya. Agar Luna merasakan sakit hati yang mendalam. Dasar licik!

“Gue benci sama lo, Leo!” Luna berlari dengan perasaan hancur.

“Kak Luna, tunggu, Kak!” Saat Suci akan mengejar, namun tangan mungilnya harus dicekal oleh Leonard. “Lepasin aku, Kak!” Suci mengempaskan tangan Leonard kasar. Ia langsung berlari ke dalam untuk menghampiri kakaknya.

“Ck, dasar cewek,” decak Leonard, lantas kembali memasuki mobilnya. Ia tak ingin ambil pusing akan hal ini.

Di dalam rumah besar itu, Luna tampak menangis tersedu-sedu. Ia tak melepaskan pelukan dari ibunya, hanya cinta ibu yang saat ini mampu menguatkan Luna. Memang Luna menjalin hubungan dengan Leonard hanya dalam waktu yang sangat singkat, tapi hati mana yang rela jika cintanya dipermainkan?

Suci menghampiri Luna dengan perasaan berkecamuk. Ibunya lantas meleraikan pelukan itu, dan berdiri begitu marah di depan Suci. Mata yang memerah tajam, dengan buas tangannya menampar wajah Suci layaknya mangsa yang ia terkam.

LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang