Baiklah kita mulai saja yuhu...
Siapin camilan dan setangkai tissue... Siapa tau dibutuhkan 😜"Sayang... gak usah lari, lo jatuh gue gak terima lecet ditubuh lo"
Gadis di sana terkikik geli mendengar kekasihnya yang khawatir namun masih jaga imej, senyum cowok itu mengembang ketika tubuh sang gadis menabrak dada bidangnya dan memeluk erat tubuh tingginya.
Gadis itu memeluk mesra tubuh prianya, menghirup dalam aroma tubuh orang tercintanya.
"Gue suka bau lo... Karel... Candu"Viona berjinjit mencium pipi kiri dan kanan Karel lalu berakhir dihidung mancungnya. Dengan sisa tawa Karel berujar, "Bibir lo lebih candu" Mengecup bibir Viona lembut.
"WOI!... Dua sejoli! Ngapa cipokan di tengah lapangan sih!"
Karel menoleh, Kenzo nyengir tanpa dosa disusul Zio dengan raut nakal.
Karel berubah memeluk pinggang Viona posesif sembari menunggu kedua sahabatnya yang berjalan sok ngartis sana-sini."Nicki mana?" Tanya Karel saat Kenzo dan Zio berdiri di depannya.
"Tuh..." Dengan mulut monyong diiringi kedikan kepala Kenzo menunjuk, Karel mengalihkan pandangan pada Nicki yang lagi berjalan santai sambil membaca buku, sesekali menyugar rambut kecoklatannya, terlihat berkilauan terpancar sinar pagi membuat para gadis di sekolah itu menjerit minta dinikahin.
Karel terkekeh atas tingkah laku Nicki, "Pria tampan!" Panggil Karel.
Nicki mengangkat wajah mengabaikan bukunya barang sebentar walau sedikit enggan, alis Nicki menukik naik tanda bertanya.
"Gak usah terlalu pintar, gila entar" Nicki tersenyum kecil atas ucapan Karel, kelima anak remaja itu berjalan ber-iringan ditemani mata-mata kagum penghuni SMA TUNAS JAYA.
Suasana Kelas 12 IPA 1.
Kelasnya Karel, Nicki, Kenzo dan Zio, tak lupa Viona. Sang pacar dari Karel Ryand Samudra.
Sepertinya, Para penghuni kelas favorit itu mulai bosan. Lihat-lah, sekarang mereka mulai misuh-misuh disaat detik jam terakhir, kantuk berat menghinggapi beberapa siswa dan siswi itu. Seperti Kenzo misalnya, Kenzo nguap lebar sekali tak tanggung jadi korban tangan jahil Zio yang duduk di sampingnya. Zio melempari bulatan kertas pereda kebosanan yang tadi dibuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf, Aku Terlambat
Teen Fiction{FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA} "Karel, kamu sudah makan? "Peduli banget gue udah makan apa enggak," "Eh ... Dengar iya ... Lo di sini bukan berarti lo bebas mau tau tentang gue" "Kamu harus makan," "Kata mama, maag kamu tidak boleh kambuh lagi" "Mau...