Chapter 44

2.2K 82 5
                                    

Oi. Kawan.

Cukup basa basinya!

Cusss ke alur Cerita!

Vote komen tolong! Itu membantu mood Saia!

Vote komen tolong! Itu membantu mood Saia!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀Bagaimana bisa aku lebih menyukai sakit hati disaat kau satu-satunya yang aku cintai🥀- AKMU -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀Bagaimana bisa aku lebih menyukai sakit hati disaat kau satu-satunya yang aku cintai🥀
- AKMU -



















Vote komen!
Kencangkan!


Happy reading😘

“Bi … cepetan lihat grub!” Gumam Sophia belum sadar, masih memplototi ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Bi … cepetan lihat grub!” Gumam Sophia belum sadar, masih memplototi ponselnya.

Binar sepertinya belum menangkap baik apa maksud Sophia.

“Memangnya ada apa?” Ucap Binar kalem.

“Viona …” Lirih Sophia kecil, Binar pun terdiam.

Dengan tangan sedikit ragu, Binar merogoh benda pipih yang ia simpan ditas selempang kecil miliknya. Sekejab saja, mata Binar sudah seperti yang lain.

Kaget, tidak menyangka dan masih banyak lagi, semua di sana seakan membisu melihat apa yang tengah dipertontonkan didalam video tersebut.

Iyappp … disitus web sekolah, video Viona tersebar.

Maaf, Aku TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang