Chapter 49

1.6K 66 2
                                    

Hai kawan, gue kembali dengan cerita yang sama hahaha...

Sorry, up-nya lama, sekarang bisanya.



Sematkan vote komen, itu membantu mood Saia.


Baiklah!


Cusss kita reading bareng2

Lettt'sssss goooooo!!!


















Lettt'sssss goooooo!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀🥀🥀

Akhirnya, acara sekolah sekaligus perpisahan yang ditunggu-tunggu pun tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya, acara sekolah sekaligus perpisahan yang ditunggu-tunggu pun tiba. Semua murid SMA TUNAS JAYA berkumpul di lapangan sekolah.

Beberapa dari mereka ada yang kesusahan bawa barang sendiri, kerepotan dengan tas dan koper besar. Ada yang asik make up an sambil jalan, tak ayal teman lainnya jadi korban tabrak menabrak karena asik merias wajah.

Bentar lagi pesawat yang khusus di boking buat sekolah mereka akan segera take off.
Tak tanggung, tiga pesawat garuda mereka pakai, karena bukan kelas dua belas saja yang akan pergi, tapi semuanya.

"Anak-anak, kalian sudah siap?!" Teriak Kepsek dengan gaya casualnya, guru-guru lainnya pun sudah sangat siap. Terihat dari pakaian mereka yang tak kalah menarik dari siswa-siswinya.

"Sudah pak!" Serbu mereka kegirangan.

Jam sudah menunjukkan pukul enam lewat sepuluh pagi, pesawat take off kira-kira jam tujuh tepat. Mereka harus sampai tiga puluh menit dari waktu yang ditentukan.

"Sebelum berangkat, pastikan barang-barang kalian tidak ada yang kelupaan, yang cewek lipstick dan bedak kalian, skincare an-nya juga, siapa tau disana hawanya tidak menentu," Goda kepala sekolah ke siswinya, suara tawa murid gadisnya pun menyeruak mengisi suasana sekolah yang masih sangat pagi itu.

"Cowok juga, jangan kalah sama para gadis, kita itu adalah pion utama dari para gadis, ganteng dan wangi adalah ciri khas kita, siapkan baju yang cakep-cakep, bapak tidak mau, kalian berpenampilan kuno pas dies natalis nanti" Yang laki-laki pun ikut menyamai tawa sang kepala sekolah, apa lagi Kenzo, yang memang sudah berpenampilan ala-ala anak badboy itu pun tak kalah histeris, menyugar tampan rambut berkilaunya.

Maaf, Aku TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang