Chapter 80 - Binar -

444 20 0
                                    

LANJOOTTT!!!

















--------------------------------------

Yuk, simak lagi!

Met membaca!

Vote harus

komen itu perlu

Kita punya harapan, tapi dunia punya kenyataan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kita punya harapan, tapi dunia punya kenyataan.





🥀🥀🥀

Setahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setahun kemudian ...

Gerakan tangan putih lentik seseorang menari indah di atas kanvas, rambut panjang lembut nan berkilaunya bergerak tak beraturan tertiup angin.

Namun ... tak membuat gadis manis itu terganggu, fokusnya jatuh ke tempat yang sekarang tengah ia kerjakan.

Yappp ... Binar tengah melukis ...
Duduk ditengah padang rumput hijau dipenuhi bunga-bunga.

Tak terasa, waktu cepat sekali berlalu, badan Binar terlihat cukup berisi, iris mata coklat nan indah semakin mempesona, rambut panjang kecoklatannya berkilauan tertimpa sinar matahari sore, kulitnya yang putih bersih menambah kesegaran saat dipandang, apalagi ... gadis itu mengenakan stelan terusan warna kuning, sepadan dengan warna kulitnya.

Senyum cerah terpatri ketika gadis itu mampu mengerjakan lukisan, merasa puas akan hasilnya.

"Alhamdulillah, selesai juga"

Binar merapikan cat air dan alat lukis lainnya, setelah dua jam lebih duduk sendiri dihamparan padang rumput nan luas dipenuhi bunga-bunga, Binar pun beranjak dari kursi lipat, menggeliat merenggangkan otot-otot yang terasa kaku.

"Wihhh bagus bangeettt"

Binar menoleh, terlihat Restu tengah ke arahnya.

Ditangan-nya terdapat satu es krim coklat kesukaannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Maaf, Aku TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang