GAK VOTE, KOMEN, FOLLOW FIX KALIAN GAK ASIK!
🤯
"JADI CEWEK GAK USAH NYUSAHIN ORANG TERUS"
Binar diam sesaat, suara itu? Sangat-sangat familiar untuknya. Lantas Binar menoleh dan mendapati keberadaan Karel sedang berdiri dengan acuh nan dinginnya.
Gio yang juga lagi bersama Binar ikut menatap ke arah yang sama, "Kak Bi, itu siapa pakai masker?" Tanya Gio, kembali menatap wajah terkejut bercampur takut milik Binar yang sekarang sedang memandangi Karel. Merasa Gio meminta kejelasan, Binar pun menurunkan pandangan pada Gio.
"Itu... itu... hmm.."
"Pulang" Desis Karel tajam memotong perkataan Binar, mata tajam setajam elang milik Karel itu tak lepas darinya.
"Kakak siapa sih? Kenapa buat Kakak Gio jadi takut?" Ujar Gio terdengar marah, cowok kecil itu berdiri tegap di depan Binar sebagaimana pahlawan yang siap menjadi tameng untuk orang terkasihnya.
Tangan kecil Gio terkepal dikedua sisi tubuh mungilnya, Karel berjalan malas menuju Binar dan Gio. Pria itu tak menanggapi serius pertanyaan Gio, ketika tangannya ingin menarik paksa tas punggung Binar supaya gadis itu berdiri dengan sendirinya. Satu tepisan kecil Karel rasakan dipunggung tangannya.
Karel menatap si pelaku tepisan dengan tajam, "Siapa lo? anak kecil sok nantangin gue lo" Karel sedikit tersulut emosi, ia tak suka disentuh ataupun diperlakukan tak layak begini. Anak kecil ini tak tahu batasan dengan orang dewasa.
Anak itu ternyata tak takut rupanya, wajahnya menantang lalu tersenyum sinis. Sial!
Harga diri seorang Karel Ryand Samudra dipertaruhkan oleh seonggok daging hidup ini.
"Aku Giorgino Arbianjuna, Kakak siapa? Kenapa Kakak ganggu Kakak aku?" Ujar Gio lagi, Karel berdecih sesaat lalu tertawa konyol.
"Anjir! gue ditantang anak kecil kek lo?" Ujar Karel dengan alis terangkat.
Karel akan menyentuh rahang Gio namun ditahan oleh Binar.
"Kita pulang" Ucap Binar berubah dingin.
Ia tak suka sikap Karel yang ternyata baru ia sadari ini, anak kecil pun Karel lawan. Kenapa Pria yang ia cintai ini tak punya rasa simpati atau pun kasih sayang? Apa semati itu rasa sosialnya.
Binar melepas genggamannya dari Karel, gadis itu berjongkok dan menyentuh kedua tangan terkepal milik Gio. Lantas tatapan tajam yang sebelumnya Gio layangkan pada Karel beralih menatap hangat pada Binar.
"Kak Bi pulang, Gio jangan main sendiri lagi, iya? Gio harus bisa jadi Pria tangguh dan sayang sama orang-orang sekitar Gio. Jaga nenek Ais juga. Oke Gio?"
Binar tersenyum lebar, mata biru Gio terlihat bergerak menatap maniknya. Cowok kecil itu belum mau menyanggupi permintaannya.
"Kakak pulang?" Cicit Gio dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf, Aku Terlambat
Teen Fiction{FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA} "Karel, kamu sudah makan? "Peduli banget gue udah makan apa enggak," "Eh ... Dengar iya ... Lo di sini bukan berarti lo bebas mau tau tentang gue" "Kamu harus makan," "Kata mama, maag kamu tidak boleh kambuh lagi" "Mau...