YANG GAK VOTE, KOMEN, FOLLOW. FIX KALIAN GAK ASIK!
🌧️🌧️🌧️
"Haciuhhh..."
"Haciuuhh..."
"Haciuhhhh..."
"Astaga dek, idung lo meler!" Cowok buaya itu berlari heboh keluar bangku saat mendengar gadis dibangku sebrang tak henti bersin-bersin.
"Ih Bi... ingus lo cair!" Sophia juga ikut berseru heboh, mengambil tissue dalam tas dan memberinya ke Binar.
Binar pun langsung menyambar benda tersebut dan menghapus hamakan hidungnya yang kelimpahan cairan bening berlendir.
Efek hujan-hujanan bareng Nicki kemarin sewaktu ditaman, sekali kena hujan tak lama dirinya akan terserang flu dan syukurnya tak disertai demam. Sebatas hidung berair saja.
Binar hanya mengangguk-angguk, sengaja mengabaikan wajah cemas Restu yang sudah berdiri disebelahnya.
"Lo kemana kemarin?,"
"Gak bohongin gue-kan?,"
"Beneran ke Perpustakaan Kota gak?,"
"Atau lo main ujan pas kita pulang?,"
"Kok lo sampai bersin keluar ingus gini sih? sayangku... cintaku, adekku yang emes"
Restu membrondongi, mencubit pelan pipi sedikit cubby Binar lalu menggoyang-menggoyang bahu Binar membuat gadis itu terombang-ambing dengan tangan masih menempeli tissue dilubang hidungnya.
Binar berwajah biasa saja membiarkan si Utu ngedumel sendiri, kelakuan Restu sudah biasa buatnya. Kalau disuruh memilih... apakah dirinya lebih suka Restu yang normal atau abnormal? Mending abnormal aja deh... sumpah! Kalau normal nih... Restu berubah seratus sembilan puluh derajat. Binar takut, seakan Restu punya dua kepribadian disatu tubuh. Auranya beda sob... Negatif.
"Adeknya Utu nackal, main ujan" Sahut Andre dibangkunya, duduk ongkang-ongkang kaki sambil menggali emas batangan alias ngupil. Dan upilnya itu ditiup-tiup seperti kapas buat diterbangin... ehekkk....
Sophia tak sengaja melihatnya, tanpa menahan diri lagi Sophia melempari Andre dengan kontak pensil.Tuukkk...
Mampus!
"ANJIR PALA GUE!,"
"Lo mau bikin belahan jiwa lo bocor?" Sungut Andre dengan mata melotot.
Sumpah! Demi apapun... kepalanya sakit, nyut-nyutan lagi. Padahal lagi enak gali kekayaan buat hidupin Sophia nantinya. Mana kotak pensil Sophia terbuat dari besi tebal yang ada gambar cewek berkepala besar dengan tubuh kecilnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf, Aku Terlambat
Jugendliteratur{FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA} "Karel, kamu sudah makan? "Peduli banget gue udah makan apa enggak," "Eh ... Dengar iya ... Lo di sini bukan berarti lo bebas mau tau tentang gue" "Kamu harus makan," "Kata mama, maag kamu tidak boleh kambuh lagi" "Mau...