Chapter 45

2.2K 86 8
                                    

Gue rajin nih karena inget beberapa dari kalian ada yang koment vote.

Sumpah, itu menyenangkan!
Membantu mood Saia!








Mari, tebar kebaikan dengan ngevote+ komen karya ini😻





Gue senang kalian pun lancar.

Bacanya wkwkwkwk






Semangat!
Bantu gue sampai finish di wttpd.

Moga cerita ini ngehibur kalian semua.







Let' goooo!!!




###

###

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

###
















🥀🥀🥀

"SETAN!,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"SETAN!,"

"MAKSUD LO APA?!" Viona berteriak berang, matanya merah melotot tajam, tangannya terkepal dikedua sisi tubuhnya.

Iya ... gadis itulah yang bikin keributan disiang menjelang bolong begini, penonton pun cukup banyak yang tersedot, ingin tahu seperti apa lagi kejutan yang disuguhkan Viona hari ini.

Sedang orang yang ditanya terlihat anteng-anteng saja, bahu bidang seseorang itu tersanggah gagah pada gerbang sekolah, dengan Jersey yang sama, si Pria yang terkenal berwajah sedingin es batu di sana menatap santai wajah marah Viona. Seperti tidak terjadi apa-apa, sekiranya ... masalah ini bukan masalah besar buatnya, ia sudah benar bukan? Bukti ini ibarat mengembalikan mahkota sang ratu yang sempat dijatuhkan oleh si penyihir didepan rakyat serta bangsanya.

"NGOMONG ANJING!, LO BISU HAH?!"

Sang Pria tersenyum kecil, semua yang menonton mulai terlihat ketar-ketir, pasalnya, senyum lawannya bukan senyum identik, senyumnya mengandung ancaman.

Sang Pria menegakkan tubuh tingginya, berjalan pelan ke arah Viona. Sedetik saja, wajah sang Pria sudah condong ke wajah Viona, gadis itu terdiam dengan mata yang sama-sama beradu. Meniti manik coklat terang milik orang yang berdiri dengan setengah menunduk didepan-nya.

Maaf, Aku TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang