Chapter 60

1.9K 71 15
                                    

Hai, gue update.

Sorry lama. Sumpah dah sibuk bener minggu2 ini huhuhu.

Btw baca Chapter ini sambil dengar lagu yt di atas, sumpah ngena banget.
(Jin Bts-Yours-)

Oke deh.

Cuss ke storry!











###

###

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

###





Sebelum baca, vote+komen dulu iya guys.
Bantu cerita ini nuntasin niat penulisnya🥹




















🥀🥀🥀

Rumah Sakit Jakarta Pusat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah Sakit Jakarta Pusat.

Setelah seminggu dirawat, cowok yang sekarang Nampak terlihat membaik itu akhirnya dibolehkan keluar dari kamar rawat.

Selama itu Karel tak pernah sekalipun keluar kamar karena kondisinya yang tak tentu.

Kadang satabil, kadang sempat drop.
Tentu selama itu Karel sangat jenuh, ingin keluar walau hanya sebentar saja. Menikmati terpaan angin sore dan menatap bahagia bentuk alam dipagi hari, kan kalian tahu kalau Karel sangat suka suasana dipagi hari.

Suara roda berputar menghiasi lorong putih yang tampak masih terlihat sepi, bayangkan saja Karel bangun sangat pagi hanya untuk melihat sang mentari yang masih tak Nampak di atas cakrawala, sinarnya pun belum terlihat.

Kata Karel ... ia ingin buat matahari itu malu karena Karel-lah yang lebih dulu melihat dunia dibanding matahari tersebut.

Binar yang mendengar itu pun tersenyum kecil dibarengi gelengan anehnya.

Yap ... setelah kunjungannya malam itu, Binar tak absen sama sekali buat sekedar meninggalkan Karel. Ia tidak mau meninggalkan Karel disaat cowok itu membuka mata dunianya, maka dari itu Binar hanya akan pulang mengambil perlengkapannya saat Karel dalam keadaan tertidur, tidak lama dan Binar langsung kembali membersamai Karel.

Maaf, Aku TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang