Hai, gue kembali ...
Jangan lupa vote komen.
Happy reading!
###
###🥀🥀🥀
Setelah kejadian di Villa dua hari lalu, Binar tak henti memikirkannya.
Sekarang gadis itu duduk termenung dipinggir kolam, memainkan air-airnya dengan perasaan hampa.
"Adek, kamu dimana?,"
Restu berteriak sambil berjalan cepat, celingak-celinguk ke segela arah takut Binar kenapa-kenapa, selepas kejadian itu Binar jadi sering terlihat murung. Kadang gadis itu acap kali mengukir fake smile demi mengelabui dirinya. Ia tahu Binar sengaja terlihat baik padahal gadis itu tersiksa.
"Adek, kamu dimana. Ngomong dong!" Restu terus memanggil, namun tak ada jawaban dari Binar.
Saat dirinya dilanda kecemasan, netranya melihat seorang gadis berbaju tidur motif teddybear berwarna biru laut tengah membisu dipeluk gelapnya malam. Duduk sendiri dipinggiran kolam dengan kedua kaki menekuk sedang tangan kirinya memainkan air kolam. Pandangan Binar kosong dan hampa. Seperti tidak ada semangat untuk hidup.
"Pelangi"
"Karel, itu kamu?"
Binar langsung menoleh saat Restu memanggil gadis itu dengan nama belakangnya.
Sorot sendu bercampur rindu Restu temui dibalik mata indah Binar, gadis itu langsung memasang senyum lebar ketika Restu menuju ke tempatnya.
"Kangen Karel?" Restu mengambil duduk, bersila disebelah Binar.
Binar merenung sebentar, tak lama gadis itu menggeleng pelan. Restu mengangguk kecil, ia tahu Binar tengah mendustakan dirinya.
"Kalau enggak, kenapa cari Karel?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf, Aku Terlambat
Teen Fiction{FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA} "Karel, kamu sudah makan? "Peduli banget gue udah makan apa enggak," "Eh ... Dengar iya ... Lo di sini bukan berarti lo bebas mau tau tentang gue" "Kamu harus makan," "Kata mama, maag kamu tidak boleh kambuh lagi" "Mau...