Extra Chapter (last)

458 13 19
                                    

Penting, cek author note!!!!

Dua jam, ya satu jam Keysha sudah duduk di Bandara. Bahkan, Keysha sudah menghabiskan mie goreng yang dipesannya tadi. Wajah gadis itu tidak lagi seceria tadi. Di mana ia begitu semangat untuk menjemput seseorang yang sudah setengah tahun tak dijumpainya.

Keysha terus-menerus melirik ke arah ponsel yang masih tidak menunjukkan akan ada kabar dari laki-laki itu. Keysha mulai panik dikarenakan pesawat yang ditumpangi laki-laki itu sudah landing sejak sejam yang lalu. Lantas di mana dia?

Drt! Drt!

Keysha langsung menyambar ponselnya dan menempelkannya di telinga.

"Tante udah dapat kabar?" tanya Keysha tanpa basa-basi bahkan si penelepon belum bicara.

"Belum, Tante masih coba hubungi dia tapi nggak diangkat, Key."

Keysha membuang napas pasrah. Ia semakin merasa tidak tenang setelah mendengar nada bicara Reina yang terdengar cemas.

"Tante jangan cemas, mungkin aja Rey ke kamar mandi dan belum keluar sekarang atau ada masalah saat pengambilan barang. Keysha bakal tunggu di sini."

"Kamu pulang aja, udah dua jam kamu di sana. Biar Tante coba hubungi sepupu Tante yang ada di Yogya memastikan apa Rey berangkat ke Jakarta atau tidak."

"Key nunggu di sini aja, nanti Tante kabarin aja."

Setelah itu panggilan terputus. Keysha menatap kotak hadiah yang sudah dipersiapkannya. Sebuah toples yang berisikan harinya selama Reynand pergi.

Gadis itu menenggelamkan wajahnya di antara sela-sela tangannya yang berada di atas meja. Gadis itu merasa kecewa. Sangat-sangat kecewa bila benar Reynand membatalkan penerbangannya. Tidak, Keysha tidak berniat memaksakan kehendaknya. Melainkan Reynand yang tidak bisa dihubungi dan tidak cerita padanya.

Kayla Nyebelin
Key, lama banget. Mana Rey? Udah ketemu? Lo lagi jalan sama dia?

Keysha membuang napas kasar. Jalan? Bahkan bertemu saja belum bagaiman bisa jalan berdua.

Gadis itu kembali merebahkan kepalanya di atas meja. Tanpa sadar Keysha tertidur. Kemarin malam Keysha memang tidur hanya sebentar dikarenakan terlalu bahagia akan bertemu dengan Reynand.

Ponsel Keysha terus bergetar dan sang pemilik ponsel masih tidur dalam wajah yang tertutup telapak tangan.

"Key, Lo ngapain tidur di sini?!"

Suara itu mampu menyadarkan Keysha dan membuat gadis itu menatap ke arah orang yang mengguncang tubuhnya.

"Kay? Ada apa? Rey udah datang?" tanya Keysha lirih.

Kayla menatap wajah Keysha prihatin. Gadis ini begitu antusias bertemu dengan Reynand. Bahkan sampai tertidur di sini untuk menunggunya.

"Rey nggak jadi berangkat."

Tubuh Keysha menjadi lemas seketika. Matanya melirik ke arah kotak yang sudah dibungkusnya sedemikian rupa. Gadis itu tersenyum hambar.

"Key, Tante Reina bilang Reynand ada urusan mendadak. Setelah urusannya selesai, dia balik kok." Kayla menegang pundak Keysha berusaha membuat Keysha tenang.

Keysha mengangguk kecil dengan tawa hambar. "Ya, Rey sibuk dan gue harus pulang, 'kan?" tanya Keysha dengan senyum yang dipaksakan.

Gadis itu memeluk kotaknya dan pergi meninggalkan Kayla yang menatap dirinya.

Tidak jauh dari mereka ada Aqsa yang menatap Keysha sendu. Keysha kembali membuka hatinya untuk Reynand dan mereka harus menjalani hubungan jarak jauh. Sering kali Keysha mengeluh kesulitan dalam menghubungkan Reynand. Pasti berat untuk Keysha.

Keynand [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang