Keysha tidak hentinya mengumpat. Suara klakson yang saling bersahutan membuat mood-nya kian memburuk. Tak henti-hentinya ia menoleh ke jam tangan ataupun ponsel. Lima menit lagi gerbang sekolah akan ditutup dan ia masih terjebak dalam kemacetan yang panjang ini.
Ia memutuskan keluar dari mobil dan berlari menuju sekolah. Cuma beberapa meter lagi sampai sekolah.
Keysha berlari sekuat tenaga saat sampai di depan gerbang. Untungnya ia masuk sesaat sebelum gerbang di tutup. Ia mengembuskan napas lega seraya mengelus dada.
Kakinya terus melangkah menuju kelas. Senyum menghiasi wajahnya. Beberapa siswa menggoda Keysha, tapi gadis itu hanya tersenyum tipis.
Penampilan yang acak-acakan tidak membuat karisma Keysha menurun. Keysha sudah mirip seperti anak bandal.
Dengan santai Keysha masuk ke dalam kelas sementara beberapa teman sekelas Keysha memandang tak percaya ke arahnya. Ada yang memandang aneh karena cara berpakaian Keysha yang berantakan dan ada juga yang memandang kagum karena di saat baju dan rambut yang tidak di tata rapi Keysha masih kelihatan cantik dan berkarisma.
Keysha menghempaskan tubuhnya di kursi. Napasnya masih tidak beraturan akibat berlari. Ia menyandarkan punggungnya di kursi.
"Hey, lo ngapain duduk disini? Lo mau modus? Dih, lo ga ada cara lain lagi mau modusin Rey? Dasar kampung." Seorang gadis berambut sebahu berdiri di sebelah Keysha. Tangannya di lipat di dada dan ekpresi wajahnya tidak bersahabat melihat ke arah Keysha.
Keysha mengernyitkan dahinya. "Ini bangku gue, emang ada masalah gue duduk disini dan maaf banget ya, gue disini mau belajar bukan mau modus." Tanpa ada rasa bersalah sedikit pun gadis itu manarik tangan Keysha dengan kasar. Keysha mendengus kesal.
"Lo siapa si? Berani banget tarik tarik tangan gue. Lo kira tangan gue tali ditarik-tarik." Keysha menghempaskan tangan gadis itu dengan kasar.
"Seharusnya gue yang nanya, lo itu siapa?" Keysha tersenyum miring.
Prakk....
Suara gebrakan meja menghentikan pertengkaran mereka."Dira! Lo duduk di bangku." Reynand yang sejak tadi kesal akhirnya betindak.
"Tapi Rey--" Reynand menatap Adira, gadis itu dengan tatapan tajam. Adira memilih kembali ke tempat duduknya dengan wajah kesal.
Keysha tersenyum simpul. Ia kembali duduk di kursinya.
"Makasih," ucap Keysha yang dibalas anggukan.
Maura yang baru masuk kelas merasa bingung dengan situasi ini. "Ada apa?" Tanya Maura ke Rida--salah satu teman sekelasnya--- dengan ekspresi wajah bingung.
"Adira marah marah ke Keysha karena duduk di sebelah Reynand." Maura menggeleng tak percaya setelah mendengar tingkah kekanak-kanakan Adira.
Dengan gerakan cepat Maura menuju tempat duduk Keysha.
"Lo nggak papa?" tanya Maura.
"Nggak papa. Gue ga nyangka aja, masa masih ada cewek kaya dia. Dasar aneh." Keysha mengomel dengan wajah kesal. Ia terus mengomel tidak jelas. Keysha merasa hari ini sangat sial. Di awali dengan telat bangun, macet, hampir terlambat, dan sekarang ia malah dimarah-marahi tanpa alasan yang jelas.
"Maafin Adira ya, Key?" Maura merasa bersalah, seharusnya dia tidak keluar kelas tadi. Jika tidak semua pertengkaran ini tidak akan terjadi.
"Seharusnya dia yang minta maaf sama gue bukan lo." Keysha memandang Maura tak percaya.
"Gue sebagai sahabatnya Dira minta maaf ke kamu." Maura tersenyum manis.
"Iya gue maafin."
"Terima kasih." Keysha mengangguk dan Maura kembali ke tempat duduknya.
Keysha sebenarnya masih kesal dengan Adira, gimana nggak kesal coba, dengan seenak jidatnya dia narik tangan dan marah marah ga jelas ke Keysha. Emang dia itu siapa? Berani banget larang-larang Keysha duduk di sebelah Reynand. Emang dia nggak tahu kalau Keysha itu murid baru?
"Senyum!" Keysha menolehkan kepalanya ke samping kanan saat mendengar suara yang berada di sebelahnya.
"Maksudnya?" Keysha tak mengerti apa arti dari ucapan Reynand.
"Lo senyum." Bibir Keysha berkedut menahan senyum. Keysha tidak mengerti, apa Reynand gengsi atau malas ngomong tetapi itu tidak penting. Dua kata itu sudah cukup membalikkan mood Keysha yang hilang.
"Kenapa gue harus senyum?" Keysna mencoba memancing Reynand berbicara panjang kepadanya.
"Nanti jelek." Lagi dan lagi Keysha mencoba menahan senyum.
"Lo mau gue senyum?" Reynand mengangguk.
Keysha tersenyum lebar sehingga matanya menyipit karena tersenyum terlalu lebar. Reynand tersenyum tipis. Perlu diakui jika Keysha mempunyai senyum yang manis.
Yeyyy ... update. Semangatin aku dong, kalian kan pembaca setia Keynand🤕. Makasih yg udah mau baca hingga sejauh ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keynand [END]
Teen FictionKisah seorang gadis yang berjuang mengobati luka yang berasal dari masa lalu. Bayangan masa lalu kerap menghampirinya sehingga ia berubah menjadi sosok yang berbeda. Orang lain akan menganggap dialah orang yang paling bahagia. Namun, itu hanya keboh...