41. Akhir Keysha?

227 9 4
                                    

Keysha memandangi langit yang bertaburkan bintang. Semilir angin menerbangkan anak rambutnya. Keysha memejamkan mata sesaat.

Sebuah tarikan napas panjang keluar dari mulutnya. Keysha menemukan fakta baru mengenai kecelakaan yang dialaminya.

"Saat itu yang Tante dengar dari pihak polisi, tubuh Kayla ditemukan di dekat mobil sementara kamu terlempar sangat jauh dari mobil."

Keysha merasa janggal dengan apa yang dikatakan Reina tadi. Seingatnya saat itu ia dan Kayla mengenakan sabuk pengaman. Bagaimana bisa hanya dirinya yang terlempar jauh dan Kayla berada di dekat mobil? Keysha ingat jelas ia dan Kayla saat itu saling berpelukan.

"Key, papa manggil." Maura memegangi pundak Keysha membuat gadis itu berhenti memikirkan hal tersebut.

"Ada apa?" tanya Keysha.

Maura mengangkat bahunya. "Kurang tau."

Keysha mengangguk. Lantas gadis itu bergegas menuju ruang kerja papanya. Saat berada dalam perjalanan menuju ruang kerja, Keysha tak sengaja melihat Sarla sedang membawa sebuah nampan yang terdapat kopi dan susu.

"Ayo masuk, Key," ajak Sarla pada Keysha.

Sarla juga hendak pergi ke ruang kerja Alex. Mereka berdua jalan beriringan menuju pintu ruang kerja. Selepas itu dengan tiga kali ketukan, Keysha memutar gagang pintu. Menampilkan Alex dengan kaca mata bertengker di hidungnya.

Sarla berjalan lebih dulu. Ia meletakkan kopi dan susu di atas meja. Setelah itu ia memberi kode pada Keysha untuk duduk di kursi.

Keysha dengan rasa penasarannya duduk di kursi yang berhadapan dengan Alex. Ia merasa tidak nyaman dengan suasana ini. Terlebih lagi tatapan Alex membuat nyalinya menciut.

"Apa yang kamu pikirkan?" tanya Alex.

Keysha menggeleng. "Nggak ada."

Alex melepas kaca mata. "Belakangan ini kamu jarang di rumah. Kamu nggak nyaman di rumah?" tanya Alex.

Keysha langsung menggeleng dengan tangan yang bergerak ke kanan dan kiri. Matanya melirik sekilas ke arah Sarla yang menatap dirinya sendu.

"Keysha suka kok di rumah, tapi belakangan ini ada yang harus Keysha urus."

Jawaban Keysha yang terdengar ambigu membuat Alex berdecak kesal.

"Apa yang kamu sembunyikan?"

"Nanti papa akan tahu, Key mohon biarin semuanya berjalan seperti ini," pinta Keysha.

"Apa ini ada hubungannya sama kamu yang minta pertunangan dilaksakan setelah kamu ujian?"

Keysha menunduk. Ia berusaha menghindari tatapan Alex.

"Papa benar?" tanya Alex seakan tahu kalau Keysha menghindari pertanyaan ini.

Sarla memegang pundak Alex dengan gelengan. "Jangan ditekan terus, kasian," ucap Sarla lembut.

Keysha mengangkat wajahnya. Sebuah tarikan napas panjang keluar dari mulutnya.

"Keysha belum bisa jawab, Key mohon biarin semuanya berjalan seperti ini," pinta Keysha.

Alex tak peduli sedikit pun. "Jawab, Key?!" bentak Alex.

Keysha terlonjak kaget begitu pun Sarla. Seakan mendapat sinyal, Sarla memanggil Maura dan menyuruh Maura membawa Keysha keluar.

Alex secara tiba-tiba menjadi emosi dan gusar. Entah mengapa. Sarla pun merasakan perubahannya sejak tadi pagi.

"Ada apa mas?" tanya Sarla.

Keynand [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang