Maura terus memperhatikan Keysha yang terlihat murung pagi ini. Biasanya Keysha sangat aktif. Berbeda dengan pagi ini. Ia duduk di kursinya dengan kepala yang tertempel di meja. Pagi ini Reynand menghadiri rapat OSIS, jadi Keysha hanya sendirian. Selain itu, pagi ini guru-guru melangsungkan rapat.
"Key, ada apa?" Akhirnya Maura menghampirinya. Tentu Keysha terkejut akan kehadiran Maura. Ia mengangkat wajahnya dan mempersilakan Maura untuk duduk.
"Gak papa, tadi gue cuma mimpi buruk aja," jawab Keysha dengan senyum tipis.
Maura paham kalau Keysha menyembunyikan sesuatu. "Kalau kamu butuh temen curhat, gue bisa kok dengerin curhatan lo."
Keysha tersenyum tipis. Bayangan kecelakaan yang masuk dalam mimpinya tadi malam cukup membuat mood-nya hari ini hancur. Walaupun begitu, Keysha perlahan mulai berdamai dengan masa lalunya.
Bukan pertama kalinya untuk Keysha memimpikan kecelakaan tersebut. Hal itulah membuat Keysha mulai terbiasa dan belajar untuk berdamai dengan masa lalunya. Terlebih lagi motivasi dari keluarganya.
"Untuk pertama kalinya ada seseorang yang bersedia jadi temen curhat gue?" ucap Keysha seraya tersenyum.
"Sebelumnya nggak ada?" tanya Maura penasaran.
"Ada, tapi itu dulu. Sebelum kecelakaan itu."
Kening mau berkerut. Apa maksudnya?
Keysha menarik napas dan membuangnya perlahan. Mau tidak mau ia harus mengulang kenangan pahit.
Dada Keysha bergemuruh dan bibirnya mulai bergetar. Rasa bersalah datang kembali. Kenangan itu mampu membuat Keysha menjadi orang bodoh.
Keysha menceritakan kejadian dari awal sampai akhir pada Maura perihal kecelakaan itu. Sepanjang Keysha menceritakan hal tersebut, Maura tak henti-hentinya membisikkan kata-kata yang menguatkan Keysha. Maura pun terus mengenggam telapak tangan Keysha yang dingin.
"Gue ... Gue penyebab semuanya. Semenjak kecelakaan itu, hidup gue menjadi hancur, jauh dari kata baik. Gue nggak punya siapa-siapa kecuali keluarga. Semuanya pergi bersama Kayla, mereka tidak peduli dengan gue. Bahkan, Rifa teman baik gue sendiri menjauh. Salah ya kalau gue ingin dingertiin? Gue cuma butuh dukungan." keysha menangis tersedu-sedu.
Gadis yang berada di hadapannya menarik Keysha ke dalam dekapannya seraya menepuk pelan punggungnya.
"Sudah jangan dilanjutin kalau kamu nggak bisa," ucap gadis itu.
Keysha menggeleng. "Nggak, aku mau terus lanjutin ceritanya, aku nggak bisa mendem ini sendirian," lirih Keysha.
Gadis itu melepaskan pelukannya dan menggenggam erat tangan Keysha. Mencoba memberikan semangat kepada Keysha.
"Setelah sadar dari koma dan keadaan gue mulai membaik, gue memaksakan diri untuk sekolah. Berharap ketika gue datang kesekolah, penderitaan gue akan berkurang. Akan ada yang menyemangati dan memberi dorongan agar gue tidak menyerah. Itu hanya ekspetasi gue semata. Itu semua bohong. Nyatanya teman- teman gue malah nge-bully gue habis-habisan." Keysha memejamkan matanya. Air matanya kembali keluar. Betapa pahitnya kenangan itu.
Gadis itu semakin mencengkeram tangan Keysha dan menepuk pundak Keysha. Maura paham akan apa yang dirasakan Keysha. Ia pun ikutan sedih melihat temannya ini sedih.
"Walau begitu, gue punya keyakinan bahwa Rifa akan memahami keadaan gue. Tetapi tidak, Rifa benci gue. Dia mulai menjauh dari gue. Lengkap sudah penderitaan gue. Gue udah kehilangan semua yang gue sayangin, tidak tersisa apa pun. Gue cuma punya Papa, keluarga dan Bang Fariz, cinta pertama gue. Gue nggak menceritakan mengenai kematian Kayla sama Bang Fariz. Gue takut, gue takut kalau dia menjauh kayak Rifa. Dan bener, dia jauhi gue. Gue egois."
Keysha teringat kejadian beberapa hari yang lalu. Tatapan kebencian Fariz tak hilang dari ingatannya dan kebencian yang Rifa tumpahkan padanya sungguh membuat dadanya terasa sesak.
"Gue capek, gue berpura-pura melupakan kejadian itu dan tersenyum, seakan gue adalah orang paling bahagia."
Maura tersenyum hangat. "Lo tahu? Apa yang gue pikirkan tentang Lo?"
Keysha menatap Maura bingung. Alisnya menyatu dan tangannya menghapus air mata yang mengalir.
"Lo hebat. Lo bisa menjalani semuanya dengan baik, Lo hebat, Key. Lo nggak egois menurut gue. Malah sebaliknya, Lo hanya nggak mau orang di sekitar Lo terluka."
Keysha tersenyum dengan air mata yang terus mengalir. Tak salah bila Keysha menceritakan segalanya pada Maura. Ia sebelumnya takut bila tanggapan Maura tak sesuai ekspektasinya.
"Gue merasa beruntung." Keysha tersenyum semakin lebar.
"Key, kamu harus tahu kalau Allah itu Maha Baik. Semua yang terjadi dan yang kamu alami itu pasti ada sebab dan akibatnya. Terkadang Allah membelokkan rencana manusia agar melihat sebesar apa keimanannya."
Keysha masih menangis. Ia menutup matanya dengan kedua telapak tangannya. Sesak rasanya.
"Keysha, di saat kamu nggak tahu apa yang harus dilakukan, berdoalah. Curahkan semua isi hatimu kepada-Nya. Insyaallah kamu akan mendapatkan ketenangan. Dan satu lagi, kamu harus selalu bersyukur. Bagaimana jika Allah mengambil semua orang yang kamu sayangin? Betapa baiknya Allah memberikan orang-orang yang peduli kepadamu dan yang selalu menjaga kamu." Maura menghapus air mata Keysha lembut.
Keysha menatap Maura. Kini Keysha sadar betapa bodohnya dirinya. Ia selama ini menyia-nyiakan orang yang sayang padanya.
Keysha menundukkan kepalanya merutuki kebodohannya. Banyak orang yang mendukung dan menjaganya. Dan apa yang ia lakukan? Hanya menangis seperti orang bodoh.
"Aku yakin, setelah hujan pasti ada pelangi."
Keysha memeluk Maura erat. Tidak salah keputusannya untuk menceritakan semuanya pada Maura. Tanda tanya besar yang selalu berada di benaknya kini sudah menghilang. Maura sudah menghapus tanda tanya itu dengan jawaban yang tepat.
Dalam hidup ini pastinya akan ada ujian. Karena dengan adanya ujian itulah yang membuktikan seberapa layak kita mendapat surga.
Ujian itu datang untuk menguji keimanan seseorang. Jika imannya sedikit, ia akan mengeluh. Jika tidak, ia akan berterima kasih dan bersyukur.
Nikmati semua yang terjadi. Ingat, apa yang terjadi pasti akan ada hikmah yang dapat dipetik.
Setelah sekian lama Keynand update
Gimana? Absurd ya? Maaf, hehe
Kalau suka vote and commentAku akan update part selanjutnya tanggal 8 Juni. Kenapa tanggal segitu? Karena ... Itu hari spesial sih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Keynand [END]
Novela JuvenilKisah seorang gadis yang berjuang mengobati luka yang berasal dari masa lalu. Bayangan masa lalu kerap menghampirinya sehingga ia berubah menjadi sosok yang berbeda. Orang lain akan menganggap dialah orang yang paling bahagia. Namun, itu hanya keboh...