Maura, Adira, dan Radit datang ke rumah Keysha dengan sekantong buah-buahan. Setelah mendapat kabar bahwa Keysha sakit, mereka langsung berinisiatif menjenguknya.
Saat sampai di rumah Keysha, mereka malah dibuat kaget dengan Reynand dan Keysha sedang menonton film di TV.
Mereka saling memandang satu sama lain. Tentu aneh, seorang Reynand tengah menonton dengan seorang gadis. Memang mereka duduk berjauhan, tapi dengan sikap yang mereka berdua tunjukkan membuat Maura, Adira, dan Radit yakin ada sesuatu di antara mereka.
"Kalian yakin nih nggak ada hubungan apa-apa?" tanya Adira setelah mendapat penjelasan dari Reynand dan Keysha.
Mereka berdua serempak mengangguk. "Tadi Rey datang jenguk gue," ucap Keysha.
Adira menatap Keysha penuh selidik. Dengan sengaja ia mendekatkan tubuhnya dengan Keysha agar bisa mengintimidasinya.
"Boong," tuduh Adira.
Maura dengan cepat menyenggol bahu Adira. Ia memberi tatapan tajam padanya.
"Dira!" peringat Maura.
"Lagian mereka mencurigakan," ketus Adira.
Adira menoleh ke arah Radit dan berkata, "Oiya, Radit mana ponsel gu ...." Perkataan Adira terpotong saat melihat Radit tengah asyik memakan kripik kentang yang tersaji di meja.
"Radit kambing! Enak banget lo makan di sini," omel Adira pada Radit.
"Dir, santai elah. Pantes Adit suka kesel dekat sama lo, wong orangnya suka ngegas," cibir Radit.
Adira menatap Radit berapi-api. Kepalan tangannya melayang di udara, dengan kecepatan super Radit berlari menjauhi Adira.
"Buat malu aja," gumam Maura sambil memijit pelipisnya.
"Maaf ya, Key," ucap Maura.
Keysha malah tersenyum lebar. "Santai aja," ucap Keysha.
"Oiya, gimana keadaan lo?" tanya Maura.
Keysha merentangkan tangannya seraya tersenyum.
"Udah sehat," ujar Keysha.
"Alhamdulillah, seneng kalau udah mendingan."
Maura melirik ke arah Reynand yang terus menatap Keysha. Dari tatapannya Maura bisa melihat sesuatu. Maura langsung tersenyum. Kisah cinta Reynand dan Keysha baru saja di mulai.
"Gue berharap yang terbaik untuk kalian," gumam Maura seraya menatap Reynand.
"Untuk siapa?" tanya Adira yang baru saja duduk di sebelah Maura.
"Ngagetin aja," kesal Maura.
"Lagian lo melamun."
"Iya, lihat mereka serasi 'kan," ucap Maura sambil menunjuk Reynand dan Keysha yang sedang tatap-tatapan.
Adira menyandarkan punggungnya dengan senyum mengembang. Tangannya terlipat di dada dengan tatapan menyelidik ke arah Reynand dan Keysha.
"Mereka tuh cocok, seriusan deh."
Maura mengangguk mengiyakan perkataan Adira.
"Kalian ngomongin gue?"
Maura dan Adira langsung memalingkan pandangannya. Mereka berdua tampak gugup. Adira menggaruk rambutnya yang tak gatal.
"Ng ... nggak kok," elak Adira.
"Yakin?" tanya Keysha penuh selidik.
Adira langsung mengangguk, sementara Maura hanya diam.
"Gue berharap lo bahagia, Rey," batin Maura.
《KEYNAND》
"Kak Aqsa seriusan mau ke sini?" tanya Keysha dengan mata yang berbinar-binar.
"Iya, mau oleh-oleh apa?"
Keysha mengubah posisi duduknya. Kakinya kini bersila dengan guling berada di atasnya. Matanya menatap langit-langit kamar, memikirkan apa oleh-oleh yang bagus.
"Hmm ... apa ya?" tanya Keysha balik.
"Malah nanya balik," kesal Aqsa.
"Parfum aja," putus Keysha.
"Ok, parfum."
"Dua ya."
"Iya. Oiya, kemarin Om Alex cerita kalau kamu dia nelepon kamu, benar?"
Keysha terdiam. Topik inilah yang dihindarinya sejak tadi. Mengapa kakaknya ini malah menanyakan hal yang Keysha sendiri tidak mau membahasnya.
"Iya," lirih Keysha.
"Sampai kapan? Kamu nggak bisa lari terus, Key! Kamu harus cerita ke dia kalau ...."
"Keysha nggak bisa," sela Keysha cepat. Ingatan yang seharusnya sudah ia lupakan kini kembali terulang.
"Key, lo nggak bisa ngelak terus-menerus. Kebenaran tetap kebenaran. Sebaik apa pun, sepintar apa pun lo nyembunyikan semuanya. Yakinlah suatu saat akan terungkap."
Tubuh Keysha menengang. Membayangkan bila dia tahu semuanya dan membenci dirinya. Bukan lebay, melainkan kecemasan menguasai dirinya.
Keysha langsung memutus panggilan telepon. Ia mencoba mengatur deru napas yang tak beraturan.
"Gue nggak berguna."
Yuk yg minta next, buruan baca. Ditunggu vote dan comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keynand [END]
Teen FictionKisah seorang gadis yang berjuang mengobati luka yang berasal dari masa lalu. Bayangan masa lalu kerap menghampirinya sehingga ia berubah menjadi sosok yang berbeda. Orang lain akan menganggap dialah orang yang paling bahagia. Namun, itu hanya keboh...