12. Flashback

1K 71 9
                                    

2 tahun yang lalu

Suasana rumah saat ini sangatlah ramai dan sangat berantakan. Sampah makanan bertaburan di atas lantai. Keysha duduk sambil memijit pelipisnya. Di sebelahnya ada seorang gadis yang menyandarkan tubuhnya di sofa sambil melipat tangannya di dada.

"Mending kalian pulang aja," ucap Keysha dengan kesal. Mereka menolehkan kepala, lalu kembali fokus dengan game.

"Iya, kalian nyusahin aja. Kami berdua udah beresin rumah, kalian malah berantakin rumah. Kalau seperti ini tidak pantas lagi disebut rumah tapi kandang ayam," ujar gadis yang duduk di sebelah Keysha. Darahnya mendidih sampai ke ubun-ubun. Ingin rasanya menendang mereka ke planet Pluto.

"Benar kata Kayla." Keysha menyetujui perkataan gadis itu. Kepala menggeleng. Mereka tetap saja bergeming.

"Oii! Pulang!" Kesabaran Keysha sudah mulai habis.

"Adek-adek abang yang manis dan imut jangan marah-marah sama abang sepupu yang ganteng ini. Entar mukanya jadi sama lho." Aqsa membujuk Keysha dan Kayla. Mereka berdua menggeleng.

"Najis gue punya abang sepupu kayak gini. Lagian muka kita emang sama." Kayla menjulurkan lidahnya. Keysha mengangguk setuju.

Teman-teman Aqsa tidak menghiraukan perdebatan mereka. Menjadikan rumah Keysha sebagai base camp sementara adalah tujuan mereka.

"Kalian nge-gamenya di rumah Bang Aqsa jangan di rumah kita, ya enggak, Kay?" Kayla mengangguk setuju.

"Lo tau sendiri, kan? Di rumah gue dipenuhi sama tante-tante kurbel. Kalau gue di sana, pipi gue bisa tewas." Aqsa memegangi pipinya. Dia tidak bisa membayangkan kalau tante menarik pipinya gemas. Sangat mengerikan.

"Setidaknya kalian jangan ngerusuh di sini," ucap Kayla gemas.

Abang dan temannya sangat menyusahkan dan tidak tahu diri. Seharusnya mereka melarikan diri di tempat lain bukan disini.

Aqsa mengendikkan bahu acuh. Dia dan teman-temannya kembali bermain game.

"Biarin aja deh. Mending kita ke taman." Keysha menarik tangan Kayla. Keysha sudah lelah memperingati mereka.

Mereka berdua berjalan beriringan. Taman merupakan tempat favorite mereka. Pemandangan di sana sangat indah. Terdapat sebuah rumah pohon. Di rumah pohon tersebut Keysha dan Kayla sering bercerita tentang harinya.

Memiliki wajah yang mirip membuat teman-temannya salah memanggil. Hal itu sering mereka ceritakan di rumah pohon. Banyak hal yang sering mereka ceritakan kecuali menceritakan keburukan orang lain.

Sesampainya di dalam rumah pohon, mereka menyandarkan tubuh di dinding yang terbuat dari kayu. Memandangi langit-langit rumah kayu. Terdapat hiasan yang terbuat dari kertas origami. Hiasan itu Keysa dan Kayla yang membuatnya.

Kayla mengeluarkan ponselnya, sementara Keysha mendengus kesal. Dia lupa membawa novelnya.

"Lo lupa bawa novel?" Tebak Kayla. Dia sangat kenal dengan Keysha. Cewek itu tidak suka bermain ponsel. Dia lebih memilih sebuah novel yang sudah dibacanya berulang kali.

"Iya," jawabnya lesu.

"Nonton Drakor bareng gue aja. Lagi seru nih drakornya." Kayla menunjukkan drakor yang sedang ditontonnya. Keysha menggeleng pelan.

"Lo nggak pernah berubah. Masih aja suka novel." Kayla menggeleng. Hobi saudara kembarnya itu tidak akan pernah berubah.

"Gue lebih suka baca daripada nonton," ucap Keysha.

Keynand [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang