22 - World Boss End II

8 2 0
                                    

22 - World Boss End II

"Event dimulai!" Suara GM melintas melalui voice chat, yang kurasa dapat didengar semua peserta.

Sepertinya Ducchu Gatheim Town, memiliki peserta lebih padat, dibandingkan target awal yang hanya 1 juta pemain.

2 juta? 5 juta, tidak. Kupikir lebih tepatnya ada 10 juta pemain sedang berkumpul, untungnya di dunia ini sudah ada jaringan 6G.

Tak bisa kubayangkan, apabila bermain game online, berkumpul 10 juta pemain di satu titik yang sama, dengan mengandalkan jaringan Edge.

Baiklah dengan analisis, jikalau di Ducchu Gatheim Town, terdapat 10 juta pemain. Lantas, dapatkah kita semua mampu melawan World Boss End.

Aku belum sempat berpikir, World Boss End langsung, memberi serangan awal berbentuk X.

Wuuush.

Dua juta pemain dengan level dibawah 20, dibasmi rata hanya dengan serangan awal, mengerikan sekali.

Sekuat itu kah World Boss End. Tanpa bisa berpikir, aku ikut memberi kontribusi serangan, sebagaimana dilakukan pemain lain.

"Great Zero Fireball!"

"Great Zero Topan!"

"Great Zero Clone!"

Mana point milikku terkuras lebih cepat karena Great Zero, dari guide yang dikatakan di Kitab Ezith.

"Sial, cooldown, 'kah!"

"Freezing Fire Boiling!" World Boss End bersuara, suaranya terdengar seperti suara Naga. Namun memiliki bentuk seperti, kura-kura.

Ukuran World Boss End diperkirakan, sama besarnya dengan kota Banjarmasin The Town.

Sehingga para peserta cuma diperbolehkan, menyerang dari kejauhan.

"Kyanax!"

"Apa?!" Dia membalas, dari tatapannya, aku tak yakin, apakah kami mampu melawan World Boss End.

"Gawat, dia menyerang lagi!" Kyanax bersuara kencang.

"Mega Fire Boiling Ice!" World Boss End melancarkan serangan ke tiga.

Satu api sebesar rumah dengan panas setara inti bumi, dicampur bola besi yang membeku, kemudian menyatu, menghasilkan damage yang dapat memberikan real pain 200%.

Real pain adalah rasa sakit, yang dirasakan indra keenam para peserta, yang sengaja diciptakan, untuk pengalaman bermain VR, lebih realistis.

Dengan Real Pain 200%, maka dipastikan semua otomatis logout, mungkin aku juga demikian. Mengingat ini 2x lebih sakit, dari siksaan Minion Ezith.

Tetapi ketika 'pecahan partikel' Mega Fire Boiling Ice, menyentuh dada ku, aku tidak merasakan apa-apa.

Aku seperti Immortal.

Sementara itu Kyanax langsung logout, akibat tak tahan dari rasa sakit, yang teramat menyiksa.

World Boss End kembali bersuara. "Lemah! Apa-apaan ini, bahkan kalian tak mengurangi 000.000.000.001% dari hp ku. Aku sungguh kecewa, kuharap bocah pemilik Kitab itu, kembali muncul dan menghadapiku, hahahahahaha!"

Yang dia suarakan hanya berisi kekecewaan, dan harapan bertanding melawan Ezith.

Tapi, tanpa dia sadari. Sang penerus Ezith, sedang memantaunya dari kejauhan. Tidak lain, adalah Aku.

Growtale OnlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang