43 - Mencari Rival II

4 2 0
                                    

43 - Mencari Rival II

Aku berpindah tempat ke Desa Air, lalu ke Arena of Gladiator, guna mencari lawanku, yakni Khoukai Furnoun.

Si Pemimpin Attacker Dance, nampak membawa Monster berbadan besar, dari tampang nya, aku tahu, kalau dia adalah, aliansi Khoukai.

Selesai memasuki arena, aku disambut Khoukai. "Perkenalkan, ini bodyguard ku."

Dia menunjuk si besar, alias Monster.

"Oh." Ucapku datar.

"Mega mega the great zero zero fireball."

DAGOOOOOOOOOOMMMM!!!

Eternal Bodyguard ++SSSR NPC is death, Khoukai Furnoun is death, Eruzen win the match!

"EEEEEHHHHHHHHHHHHHHHHHH!!!"

Semua mulai rusuh, ketika dihadapkan mega-power, dari secret mantra, yang diajarkan Kitab Ezith, ketika skill-casting.

Aku menekan layar beberapa kali, lalu memilih opsi untuk logout.

"Logout!"

Pandangan semula buram, kini perlahan jelas, dan nampak Alice sedang berbicara, dengan banyak orang.

"Siapa mereka?" Aku keluar dari kamar.

Kemudian satu pemuda muncul. "Aku Yumert, pemuda tampan, sekaligus teman dekat Alice." Dia tersenyum.

"Haha, oke." Balasku canggung.

Ternyata kedatangan Yumert, adalah menawarkan jasa 12 bodyguard, untukku dan Alice.

"Satu dari mereka, perbulannya berapa?" Aku memulai suara.

"10 juta no less." Kata Yumert.

"Baiklah, itu artinya, aku memesan 12 bodyguard, yang semuanya berjumlah 120 juta, per bulan." Aku bersuara.

"Ya itu benar." Kata Yumert, dia nampak ragu ketika menatap dekorasi rumahku, yang jelas masih kumuh.

'Kalau bukan karena Alice, mungkin aku tidak akan kesini.' Yumert bergumam.

"Ini 120 juta."

Aku menyerahkan uang yang telah aku tarik, kemudian ku bungkus di tas-uang.

"Senang berbisnis dengan anda, TUNGGU AAAPAAAAAA!!!" Kaget Yumert, nampak tak percaya, akan kekayaanku.

Singkat cerita, Yumert pun pergi, meninggalkan 12 bodyguard, yang otomatis, stand-by depan rumahku.

"Nice lah."

Aku kembali ke kamar, tapi Alice mengikutiku, sehingga terjadi basa-basi sesaat.

"Baiklah Alice, aku tidak keberatan kalau kau ikut main VR, bersama ku." Aku bersuara.

Dijelaskan, Alice ingin mengambil VR dari tempat tinggalnya, kemudian ingin memasangnya disini, sekaligus mau 'sekamar' dengan tempat tidurku.

Yah, apapun itu, aku tak peduli.

Aku begitu sibuk, dengan titik-task, dan jejeran schedule di dinding kamar.

Saking sibuknya, aku tak sadar. Kalau kini, aku mengizinkan seorang gadis, tidur sekamar, denganku.

Di kamar ini, aku membuka laptop, bertujuan mengecek kanal YouTube milikku.

Selain itu, sejak Khoukai Furnoun beserta Gladiator, lose within 1 secs, aku merasa seperti The Most Pro Player, to ever exist.

Dan membuatku bete, sehingga iseng membuka kanal YouTube, Eruzen King.

[Eruzen King YouTube]

• Subscriber: 2,430,271

Latest vids: Livestreaming, ditonton 37jt orang, diseluruh dunia.

"Waw."

Tanpa diduga, peningkatan kanalku, lebih cepat dari yang aku pikirkan.

Aku memasang chip-rekam di VR, lalu memulai livestreaming.

"Link start!"

Disaat kembali di Arena of Gladiator, berjejer live-chat, ada bertugas 'benci' adapula yang 'antusias'.

Mereka membenciku, diakibatkan rusuh, selama WBE, Queen Boss, iri soal Kitab Ezith, menghancurkan Attacker Dance, dan Dungeon Master, beserta Ground Midloaft.

Tapi, lagi-lagi aku tak peduli.

"I don't fear of death, I was feared being depressed, and unhappy." Itulah moto hidupku :v.

Disisi lain, aku membuka Giant Chest, terlihat didalam sana, muncul sebuah 3 Crystal Core, yang kupikir lumayan.

Adapun, para penonton antusias, diakibatkan giveaway 1 juta dollar dariku, ditambah spoiler 1 page dari Kitab Ezith.

"Siap-siap guys." Kataku, bersemangat.

Akupun membuka Kitab Ezith melalui personal interface, seketika livestream mendadak ricuh.

"OMG!" Kata itulah yang mereka ketik.

Karena sudah puas livestreaming, akupun mematikan chip-rekam, meninggalkan sebuah pesan provokatif.

"After defeating WBE, 2 Guild, and 2 Leader, I don't think you guys can beat me." Itulah kata terakhirku, di livestream.

Yang kurasa, pasti akan pecah setelahnya.

Growtale OnlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang