47 - Sepucuk Harapan

3 1 0
                                    

47 - Sepucuk Harapan

Saat itulah, aku tersadar dari lamunanku.

Bukankah dulu aku pernah menyalin keseluruhan koten Kitab Ezith, ke dunia nyata?

Ya benar, dan sekarang salinan itu berada di tangan Gumine.

Jika masih ada salinan Kitab Ezith, kenapa aku harus bersedih, toh Ilmu yang tertulis masih sama.

Dan jikalau pun aku ingin menaikkan level, tinggal gacha saja seperti, kala pertama kali.

Dengan beragam mantra ekstra power, dari skill-casting guide Kitab Ezith.

Aku ingin memanfaatkan Ilmu itu, untuk membunuh semua Blank Heal, bertujuan membalaskan dendamku.

Dengan sepeda biasa, aku pergi ke tempat Gumine, harapanku semoga salinan itu masih ada, di tangannya.

Beberapa menit berselang.

Kini, aku mengetuk pintu-kedua dari Toko Gumine, sembari mengucap salam.

Suara yang sudah diidentifikasi, jelas dapat dikenal Gumine, bahwa yang datang ialah aku.

"Masuklah." Kata Gumine.

"Tumben kau datang kesini." Dia melanjutkan, diikuti suara geli.

"Haizzz, tak perlu berbasa-basi, apa catatan itu masih ada?" Kataku.

Disaat-saat fase menyedihkan, sempat-sempatnya si Tua, mencoba menghiburku, dengan candaan letoy.

"Masih ada." Balas Gumine.

Diapun bersedia memberikan salinan itu, padaku untuk aku pelajari lebih lanjut.

Lalu.

Setelah percakapan panjang, aku meminta izin pada Gumine, agar dia membolehkan diriku, menginap disini.

"Kalau cuma bergadang satu malam, tak masalah, silahkan saja." Gumine mengizinkan.

47 - Sepucuk Harapan
Saat itulah aku sadar, jika masih ada salinan Kitab Ezith, yang mana itu dapat kami gunakan, untuk enhancing power, lalu defeating Blank Heal, cepat aku pergi ke tempat Gumine, diapun bersedia mengembalikan catatan itu, tapi pada akhirnya, aku bernegosiasi untuk tidur semalam di Toko Gumine.

Growtale OnlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang