19. Kau Ada Waktu Luang?

8.3K 876 50
                                    

"Jangan mengatakan sesuatu, seolah kau tau segalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan mengatakan sesuatu, seolah kau tau segalanya. Itu terdengar menyebalkan."
~Alfaro~

(Pakaian Lia hari ini💕)

Lia menguap lebar di ranjang, sembari merentangkan tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lia menguap lebar di ranjang, sembari merentangkan tangannya. Ia menatap jam dinding di depan, yang menunjukkan pukul delapan pagi.

Ia tersenyum semingrah, mengetahui fakta ... jika Alfaro benar-benar lemah terhadap orang sakit. Usai kepulangannya dari rumah sakit, Al berpesan agar dia istirahat terlebih dahulu. Dengan kata lain, ia dibebaskan dalam kegiatan bersih-bersih yang begitu melelahkan ... dan halal untuk bangun kesiangan.

Sambil senandung kecil ia keluar dari kamar. Agak berlari antusias, saat tercium aroma makanan yang membuat perutnya main gendang saat ini.

Saat di ujung tangga, ia bisa lihat ... Alfaro dengan juta ketampanannya, menggunakan celemek dapur dan sibuk dengan berbagai bahan makanan di depannya.

Bahkan saat ini, ia menampilkan bakat dalam mencincang wortel dan kentang ala chef profesional. Lia yang terpukau dengan pemandangan indah, kini menyangga dagunya dengan tangan yang menyampir di pinggiran tangga ... dengan mata yang berbinar kagum.

Pesona peran utama ... Beneran bukan kaleng-keleng. Ini mah, sudah masuk jajaran makhluk Tuhan yang sempurna.

Al yang mulai menyadari keberadaan Lia, ia segera menoleh ke arahnya. Lia, gadis yang dengan cepat memasang raut datar dari kegiatan terpesonanya ... ia kini berjalan ke arah Al dengan sok lemah. Kaki yang berjalan perlahan, dan tangan yang memegang kepala sok pusing. Jurusan bakat terpendamnya mulai keluar. Mengibul.

Gadis itu duduk di salah satu kursi depan Al, dengan kini memasang wajah khas orang sakit. Al menaruh pisaunya. Ia menatap khawatir ke arah Lia.

"Dokter bilang tidak ada yang perlu dikhawatirkan, apa kau mengalami sakit di bagian tertentu?"

"Tidak ... hanya merasa agak pusing, dan lemas saja. Sepertinya aku harus beristirahat beberapa hari lagi, deh," ujar Lia sambil menampilkan wajah bak orang sekarat yang memprihatinkan. Ayolah, dia butuh lebih banyak lagi cuti dari kegiatannya menjadi babu Alfaro.

I Get It, Oh ... My CEO!(END)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang