Tiga orang penata busana rias tengah berusaha keras membantu Lia menggenakan gaun pengantinnya. Dengan wajah penuh perjuangan dan perut buncit yang ia tahan, Lia masih berusaha untuk memakainya di depan kaca.
"Eugggg ... sial. Gara-gara Al selama selama seminggu ini memberiku makan seperti pelihara babi, ini membuatku kesulitan."
Dea yang berada di ruang yang sama, menatap khawatir Lia. "Kita pesan gaun yang lain, ya? Lagian gaun pengantin khusus ini, kan, dibuat sesuai ukuran kak Lia beberapa saat lalu ... kenapa sudah tidak muat?"
"Ini semua karena berat badanku naik lima kilo. Ti-tidak perlu cari yang lain. Ak--aku pasti bisa menggenakan gaun ini. Acara pernikahannya cuman sebentar, aku pasti bisa bertahan." Ia menghela napas pelan saat berhasil memakai gaunnnya.
Pelipis Lia yang penuh keringat itu dengan tatapan sayu dan dan senyum pasrahnya menggambarkan betapa ia lelah, lunglai, lesu hanya karena ini. "Aku baik-baik saja," ujarnya saat raut cemas masih tercetak jelas di wajah Dea.
Suara pintu ruangan terbuka, membuat semua pasang mata di sana menatapnya.
Alfaro dengan toxedo yang melekat pas di tubuh atletisnya, dipadu rambut tertata rapi yang menonjolkan khas maskulin. Rahang yang indah dengan kulitnya yang mulus dan tampak halus. Bibir tipis nan kemerahan yang menampilkan senyum memesona dengan tatapan tajamnya yang tegas terkesan mendominasi itu ....
"Ah. Gawat." seru Lia yang masih menganga di tempat. Al berjalan mendekat ke arahnya dengan tatapan bingung.
"Gawat? Apa ada sesuatu yang terjadi?"
"Gawat ... semua tersihir dengan ketampananmu." Lia melihat ke sekeliling, membuat Al ikut ekor mata Lia menatap. Benar saja, ruangan yang berisi banyak wanita yang membantu Lia bersiap tengah tersipu malu, tidak dapat menyembunyikan kekagumannya.
Seringai nakal terbit di wajah menawannya. Dengan lihai, Al menarik pinggang Lia untuk merapat ke tubuhnya. Dengan posisi seperti memeluk, Al berbisik di sana. "Aku rasa ada yang lebih gawat dari itu."
"A-apa?" Lia dengan wajahnya yang memanas menatap sekitar. Kenapa Al berbuat seperti ini di depan umum? Ini memalukan! Dan ... mendebarkan.
"Aku benar-benar tidak sabar, menantikan malam pertama bersamamu," bisiknya dengan suara rendah, membuat Lia membeku sempurna.
Darahnya serasa berdesir, saat Al kini memeluk erat tubuhnya. Menenggelamkan kepala di ceruk leher gadis itu, dan mengecupnya lembut. Gila! Rasanya aura panas langsung membakar tubuh Lia sekarang. Gadis yang masih membeku di tempat itu, kini jantungnya benar-benar akan meledak.
"Apa kita harus melewati acara pernikahannya, dan langsung pada inti pernikahan? Aku tidak ingin melepasmu dari pelukanku." sahut kembali Al yang kini mengecup bahu terbuka milik Lia.
Oke wajah cantik yang merah padam itu, kini jantungnya sudah meledak. Suara menahan jeritan dari sekeliling membuat Lia kembali kesadarannya. Dengan penuh kekuatan, ia berhasil mendorong Al untuk melepas pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Get It, Oh ... My CEO!(END)√
RomanceArqelia Putri, gadis obesitas yang bertransmigrasi ke tubuh gadis cantik nan seksi ... dalam dunia novel. Dari milyaran manusia di bumi, kenapa harus dia, yang mengalami kejadian tidak masuk akal ini? Walau di tengah bingung yang melanda, gadis itu...