9. Selamat Tahun Baru Semuanya!

8.9K 1K 19
                                    

Lia mengelap kaca di daun pintu, sembari ngedumel melirik sinis ke arah Al yang sedang sibuk dengan laptop di ruang tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lia mengelap kaca di daun pintu, sembari ngedumel melirik sinis ke arah Al yang sedang sibuk dengan laptop di ruang tamu.

Bagaimana tidak? Ini masih pukul delapan, ia sudah disuruh ini, disuruh itu. Mengosek kamar mandi, mencuci baju, dan kini mengusir setiap debu yang hinggap di kaca rumahnya.

Pria yang seperti tidak peduli dengan kehadiran Lia, kini membereskan barang-barangnya, dan mulai melenggang pergi. Melewati Lia begitu saja yang membola mata. Apakah ia saat ini sedang transparan? Lia segera mencegat Al dengan merentangkan kedua tangannya di depan rumah.

"Kau mau ke mana?" tanya Lia yang membuat Al menatap tidak suka.

"Apa urusanmu? Minggir!" seru Al yang dengan mudahnya menyingkirkan tubuh Lia yang kini oleng ke samping. Pria itu segera memasuki salah satu mobilnya.

Mungkin ini yang di namakan belajar dari kesalahan, karena Al segera mengunci pintu mobil, sebelum gadis itu berlari dan mencoba membuka pintu mobil di sampingnya.

Betapa bersyukurnya hati Al, saat ia seperti sedia payung sebelum hujan. Ia menyeringai ke arah Lia yang kelabakan di depan pintu mobilnya.

"Aku ikut! Aku ikut!" ujar Lia histeris, yang menggedor-gedor pintu mobil.

Dengan seringai jahat, dan tatapan remeh, mulut Al berucap." Ber-mim-pi-lah!" Al tanpa suara mengucapkannya dengan perlahan, untuk mengejek Lia. Benar saja, ejekan itu tersampaikan dengan baik, di mata gadis itu yang mulai melotot sebal.

Mobil itu dengan cepat berlalu, membuat Lia kini menghentak-hentakkan kakinya kesal.

Ia segera mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru. Usai berpisah dengan pemeran utama tidak terjadi tsunami jadi-jadian bukan? Ya, inilah alasan gadis itu ngebet mau ke manapun kaki Al pergi.

Jika saja tidak ada stunami sial itu, benar-benar tak sudi ia harus berurusan dengan iblis jadi-jadian seperti Alfaro!

🐒🐒🐒

Di dalam mobil, Al menatap spion mobilnya, yang menampilkan Lia dengan wajah kusutnya.

Pria itu tertawa kecil, sebelum kaca itu mulai kehilangan bayangan tubuh Lia. Sebenarnya ada apa dengan gadis itu? Sungguh aneh, dan konyol.

Apakah gadis itu menyukainya? Ya, memang tak diragukan lagi pesonanya sebagai pria idaman di abad ini, dan Alfaro tahu benar hal itu. Bahkan seluruh majalah bisnis, kini tengah menggandrungi parasnya yang sangat tampan sebanding dengan pencapaiannya sebagai pengusaha sukses termuda di tahun ini. Tapi apakah benar, gadis itu menyukainya ... hingga menyamar jadi wanita gila untuk mendapatkannya?

Al yang menggosok pelan bibirnya dengan satu tangan yang memegang stir, kini tertawa kecil karena pemikiran gila yang sempat singgah di otaknya.

🐒🐒🐒

I Get It, Oh ... My CEO!(END)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang