68. Menjadi penulisnya?

5.1K 415 5
                                    

Lia yang sudah terbangun dari ranjang rumah sakit, kini merebahkan punggungnya bertopang bantal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lia yang sudah terbangun dari ranjang rumah sakit, kini merebahkan punggungnya bertopang bantal. Ia mengamati sedari tadi Natasha yang tak henti mengoceh, di sampingnya seraya mengupas buah.

"Kak Lia tahu, betapa khawatirnya aku saat kakak terbaring selama satu bulan penuh di sini? Dokter bilang, itu karena faktor kelelahan. Itu bisa dimengerti melihat kakak menyelesaikan naskah sampai lupa makan, lupa tidur, dan lupa segalanya. Kakak, kan, sudah tahu ... itu sangat berbahaya. Jika saja ...."

Tunggu. Naskah? Lia merasa tidak pernah seumur hidup menulis cerita. Tapi yang lebih membuatnya terkejut itu ....

"Bukan tiga tahun, aku hanya terbaring di sini selama sebulan? Tidak. Aku masuk ke rumah sakit, bukan karena tersedak cilok ... tapi karena kelelahan?"

Natasha menatap bingung sang kakak. Apa ada sesuatu yang salah dengannya? Yang tersedak cilok itu ... Natasha memasang wajah gurat khawatir pada sang kakak.

Ia memang merasa ganjil, saat tokoh utama yang sang kakak gunakan, namanya sendiri. Ketika membaca jalan ceritanya pun, namanya juga ikut disebut. Ia pikir ini hanya sebuah kebetulan, atau Lia yang kehabisan ide untuk membuat nama.

"Kak, tunggu. Jangan bilang kak Lia menyangka benar-benar masuk ke dalam naskah I Get It, Oh ... My CEO? Novel buatan kakak sendiri?"

Lia tersentak kaget. Ia ... yang menulis novel  itu sendiri? Itu ... tidak mungkin. Ia adalah anti romantis sejak dulu, kemampuan darimana ia menjadi novelis romansa? Penulis novel favorit sang adik itu misterius walau karyanya terkenal ... tapi dia tiba-tiba menjadi sosok tersebut? Mustahil.

Natasha segera berlari ke arah sofa. Dengan terburu ia mengeluarkan sebuah novel dari dalam tasnya. Ia memberikan kepada Lia.

"Ini novel kakak. Kakak menulisnya satu tahun yang lalu, dan menjadi best seller di tahun ini. Kakak juga punya banyak penggemar yang menantikan garapan cerita kakak selanjutnya. Karena itu kak Lia ingin segera menuntaskan karya selanjutnya secepat mungkin. Kak Lia begadang, bahkan lupa makan sampai pingsan karena kelelahan. Kakak ... tidak ingat semua itu?"

Lia meneteskan air matanya yang penuh kesedihan, seraya menggeleng lemah. Itu tidak mungkin. Alfaronya adalah nyata, ia bukan sekedar halusinasi ... dan ia bukan penulisnya. Ia masih yakin akan hal itu.

Alfaro ... Lia bahkan merasakan sentuhannya yang hangat, pelukannya yang menenangkan, bahkan senyumannya yang menawan.

Alfaro ... dia nyata.

Natasha yang ikut syok melihat sang kakak terguncang ... ia segera meraih kembali novelnya. Ia membuka halaman yang ingin ia perlihatkan kepada sang kakak.

"Kakak masih ingat, aku memprotes untuk menghapus bagian aku menjadi penggemar fanatik karena sangat memalukan? Tapi karena kak Lia tidak peduli dan tetap mencantumkannya, aku marah sama kakak selama tiga hari. Kak Lia juga tidak ingat?"

I Get It, Oh ... My CEO!(END)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang