Lia yang berguling-guling di lantai menahan perut yang bergejolak sakit karena lapar. Baru kali ini ia merasakan kelaparan yang luar biasa. Apakah tubuh yang dihuninya saat ini memiliki riwayat maag?
Ah, masa bodoh! Yang terpenting baginya saat ini, ia harus cepat mendapatkan asupan nutrisi. Jika ia ikut bersama Al, dia akan segera mendapat makanannya bukan? Tidak tahu prinsip dari mana yang ia anut, kini wanita itu lebih memilih untuk berlari ke arah mobil Al dengan membungkuk.
Selagi Al sibuk di kamar, wanita itu telah berhasil menyusup di jok penumpang, dan bersembunyi di sana.
Usai beberapa waktu, mobil pria itu terhenti. Merasa sang pemilik, sudah keluar, Lia segera bangkit dari persembunyiannya. Dengan mengendap-endap, dan menutup pintu mobil pelan, Lia ikut keluar.
Ia menatap sekeliling. Begitu ramai, dengan banyak hiasan lampu di mana-mana. Wajah Lia menganga, saat terdapat pohon lampu yang begitu indah ... berdiri tegap di seberang jalan luas. Banyak pasangan, maupun orang yang beraktivitas di sekitarnya.
"Apakah ada perayaan khusus, hari ini?" Gadis itu tak tahu menahu, mengenai waktu latar yang digunakan dalam novel ini. Selain fakta jika Al yang berusia 26 tahun, saat mendapat adegan dengan Alisa, versi dewasa.
Lia menatap layar besar di dinding gedung, yang sedang menampilkan tulisan selamat tahun baru. Ia juga melihat baliho-baliho raksasa yang menunjukkan hal yang sama.
"Ah. Tahun baru rupanya," ujar Lia sambil mengangguk-angguk. Sakit perut yang sempat hilang, karena terhibur sejenak dengan keindahan sekitar, kini terasa kembali perihnya.
"Aku harus segera menemui Al!" wanita itu dengan tergesa, kini langkahnya menuju di mana ia melihat Al masuk ke dalam salah satu gedung.
Restoran yang mewah, dan baru pertama kalinya wanita itu memasuki ruangan yang hanya ia lihat di drama. Denting piano yang merdu dan ringan mengiringi ketenangan. Ruangan yang bernuansa romantis nan elegan itu, kebanyakan dihuni oleh pasangan. Apa Al sedang berkencan dengan Alisa? Sorot mata Lia kini mengitari ruangan luas itu.
Ia dapat melihat kini, sosok Al yang sorot matanya menatap intens ke arah Alisa yang sibuk menatap bangunan di bawah sana. Lia menggeleng pelan, sepertinya adegan kebucinan Al akan dimulai.
"Wah ... aku benar-benar masih tidak bisa percaya melihat adegan ini secara nyata, tanpa dongengan dari Natasha." Lia yang ingat dengan adiknya, kini terasa sendu dibuatnya. Apakah ia bisa berjumpa kembali, dengan adik kesayangannya?
Tidak! Gadis itu menggeleng cepat. Ia tidak boleh merasa lemah, ia harus bisa keluar dari dunia novel ini, bagaimanapun caranya ... tentu dengan keadaaan selamat!
Ia kini melangkah mendekat ke arah dua orang di sana. Sepertinya walau, saat ini Lia berdiri di tengah-tengah mereka berdua ... kehadirannya masih ghoib bagi keduanya. Hei ... kenapa Lia merasa dongkol, karena seperti tak kasat mata di sini? Apakah sebegitu kuatnya, sihir yang namanya jatuh cinta?
KAMU SEDANG MEMBACA
I Get It, Oh ... My CEO!(END)√
RomanceArqelia Putri, gadis obesitas yang bertransmigrasi ke tubuh gadis cantik nan seksi ... dalam dunia novel. Dari milyaran manusia di bumi, kenapa harus dia, yang mengalami kejadian tidak masuk akal ini? Walau di tengah bingung yang melanda, gadis itu...