Alfaro. Pria dengan berjuta ketampanannya, kini keluar dari mobil dengan gaya maskulin. Hari ini, ia akan bertemu kembali dengan cinta pertamanya.Alisa Anggun Rahma. Wanita anggun nan cantik, yang kini menjadi sekretaris barunya. Senyuman manis, tak luntur dari wajah tampannya.
Apakah gadis itu juga menyukainya? Tentu saja belum, karena cintanya masih sepihak. Dalam kata lain, hanya Al yang mengenal Alisa. Pria itu berjanji dalam hati, kali ini ... ia tidak akan pernah melepaskan wanita itu. Ia akan membuat wanita pujaannya itu, jatuh cinta padanya.
Langkah Al yang pasti, kini memasuki lobi. Dapat ia lihat, Alisa dengan wajahnya yang menurut Al makin mempesona, telah berdiri di depannya. Gadis itu melempar senyum ramah ke arah bos barunya itu. Sedang Al, pria itu mati-matian menyembunyikan raut antusias dan jantungnya yang berdegup kencang.
Kini mereka berdua berhadapan, dengan Al yang memberikan senyum manis ke arah Alisa.
"Terima kasih, berkat pak Al ... saya bisa bekerja di sini, saya akan bekerja dengan sangat giat!" ucap Alisa dengan tangan kecilnya terkepal semangat ke atas, dengan mimik wajah serius, namun terasa imut di mata Al. Pria itu terkekeh gemas, tangannya hampir saja mengulur ke pucuk kepala Alisa, sebelum ...
Dukkkkhhhhh
"Awwww ...." Al meringis sesaat, sebelum mata elangnya kini menatap nyalang ke arah biang dari high heels yang menghantam kepalanya.
Wanita itu lagi? Seluruh pasang mata di sana, menyaksikan dengan napas yang tertahan.
"UPS, MAAF!" teriaknya yang kini berlari ke arah Al.
" Pak Al, tidak apa-apa?" tanya Alisa dengan raut khawatir, sedang Al menyunggingkan senyum dan menggeleng pelan, sebelum wajahnya kembali berubah sangar menatap Lia yang kini di sampingnya dengan tampang tak berdosa.
"Tanganku licin, tidak tahunya melayang ke arah pak Alfaro Anggara yang terhormat," Lia dengan senyuman janggalnya,"lagian kenapa Bapak berdiri di sini, jadinya kan kena."
Al tertawa dongkol, dengan lidah yang bermain di pipi kirinya, ia memungut high heels Lia.
Dengan kekuatan penuh, bak pemain bisbol dalam pertandingan antara hidup dan mati, Al melempar high heels itu ke arah luar. Lia menganga di tempat dengan mata melotot sempurna. Sedang Alisa menutup mulutnya dengan kedua tangan.
Para pegawai juga ikut terkejut, pasalnya Al selalu menunjukkan sisi kharismatik dan dingin. Baru kali ini mereka melihat, sisi lain yang keluar dari Al. Sepertinya uji kesabaran untuk menghadapi alien seperti Lia, ada batasnya juga.
"Harus berapa kali aku bilang, jika aku tidak ingin melihatmu lagi berkeliaran di sini?" Al dengan raut dinginnya. Lia mengangguk yakin, tanpa ada rasa gentar karena tatapan tajam Al.
"Dengar Alfaro Anggara! Aku ... Arqelia Putri, mulai saat ini ... akan selalu bersamamu, ke manapun kau pergi, dan kapanpun, aku harus selalu di sisimu! Tak peduli apa yang kau lakukan, aku akan menjadi layaknya bayanganmu, yang selalu mengikutimu. Namaku ... Arqelia Putri," ujar Lia sambil mengulurkan tangannya ke arah Al.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Get It, Oh ... My CEO!(END)√
RomanceArqelia Putri, gadis obesitas yang bertransmigrasi ke tubuh gadis cantik nan seksi ... dalam dunia novel. Dari milyaran manusia di bumi, kenapa harus dia, yang mengalami kejadian tidak masuk akal ini? Walau di tengah bingung yang melanda, gadis itu...