" Akkkkhhhhh .... Tidakkkkkkkkk!!! Natashaaaaaa ... aku inginnn pulangggggggg!!!" teriak kencang Lia, membuat Al berkesempatan untuk mengangkat telapak tangannya. Menutupi bibir yang hampir saja menempel dengan bibir Alisa.
Dengan mata yang melebar, Al menatap Alisa yang mulai membuka perlahan matanya yang tertutup ... saat bibirnya mendarat di telapak tangan pria itu.
Gadis itu kini mengambil jarak, dengan sorot mata yang terluka. Apakah dia di tolak? Ia menatap Lia yang berteriak histeris tadi, dan membuatnya gagal mendapat ciuman dari Al.
Al kini memasang wajah dingin menatap Alisa di depannya. Ia benar-benar kecewa, bagaimana Alisa berubah menjadi seperti ini? Tanpa mengalihkan pandangannya dari Alisa, pria itu mulai berucap. "Sepertinya kita perlu bicara berdua."
Al mulai melangkah pergi, melewati begitu saja Alisa yang membeku karena reaksi Al yang tersirat marah. Pria itu, dengan rahang yang mengeras dan tatapan tajam mengarah kepadanya.
Alisa dengan tatapan kepada Lia mengisyaratkan, kenapa kau berteriak? Kini ia ikut keluar, bersamaan Al yang sudah menghilang di daun pintu.
Lia yang mimik wajahnya khas orang yang hampir menangis, kini mengambil apelnya kembali dan mulai menggigitnya. "Jika benar-benar jadi novel dewasa ... beneran kupotong sampai pangkal tuh, aset berharga milik peran utama." Lia dengan suara kunyahan mirip sapi yang sedang makan.
🐒🐒🐒
Di taman rumah sakit, Al menatap datar Alisa dengan kedua tangan bersembunyi di sakunya. "Apa kau tahu, kesalahanmu sekarang ini?" nada yang datar itu membuat Alisa mendongak ke arah Al, dari kegiatan menunduknya.
"Aku mencintaimu Al ... aku menjadi serakah, dengan berharap untuk memilikimu yang terlalu sempurna untukku. Aku telah melakukan kesalahan," Alisa yang mulai menangis pilu, kini ia menangkup wajahnya dengan kedua tangan. Menyembunyikan perasaan resah dan tak berdaya miliknya.
Apa yang sebenarnya terjadi? Gadis itu ... hanya merasa matanya selalu ke arah Al. Ada perasaan hancur, saat pria itu dekat dengan wanita lain. Tindakannya tadi, adalah bentuk refleks karena kecemburuan semata.
"Jika kau memang mencintaiku ... kau pasti tidak akan melakukan hal seperti tadi, Alisa. Kau pikir aku pria macam apa, hingga kau menyerahkan tubuhmu sebagai bentuk balas budi? Apakah aku pria yang seburuk itu, di matamu?" ujar Al dengan tatapan terluka.
Alisa menggeleng dengan raut cemas. "A-akuu ...."
"Kau mengatakan cinta padaku, apakah kau benar-benar tahu arti kata cinta yang keluar dari mulutmu? Kau ... seperti bukan Alisa yang kukenal," ujar Al yang membuat Alisa dengan air mata yang mendemo keluar, memegang tangan Al. Pria itu yang segera menjauhkan tangannya, dan melangkah mundur.
Alisa mengusap kasar wajahnya yang penuh air mata. Ia membuang muka ke arah lain, mencoba mengendalikan rautnya yang benar-benar penuh kesedihan.
Ia menatap kembali ke arah Al. "Apa kau tidak pernah mencoba mengerti perasaanku Al? Aku juga tidak tahu, kenapa seperti ini. Saat pertama kali bertemu denganmu dua tahun lalu, aku merasa ... aku hidup hanya untukmu. Takdirku adalah bersama pria ini. Tapi dengan kau yang akhir-akhir ini seperti jauh denganku ... itu membuatku benar-benar khawatir setengah mati. Jika kau mengambil keputusan meninggalkanku ... apa yang harus kulakukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Get It, Oh ... My CEO!(END)√
Storie d'amoreArqelia Putri, gadis obesitas yang bertransmigrasi ke tubuh gadis cantik nan seksi ... dalam dunia novel. Dari milyaran manusia di bumi, kenapa harus dia, yang mengalami kejadian tidak masuk akal ini? Walau di tengah bingung yang melanda, gadis itu...