HAI RAZ✈
ABSEN YANG KANGEN SAMA CERITA INI!!🤩
JAM BERAPA KAMU BACA CERITA INI, RAZ?
KALAU ADA TYPO TANDAI, YA! KRITIKAN & SARAN KALIAN SANGAT MEMBANTU UNTUK KE DEPANNYA💖
JANGAN LUPA SS BAGIAN FAV KAMU DAN TAG AKUN IG NANAZ DAN PARA RP🚩
⚠️WARNING⚠️
NAMA ZOA DI GANTI KANZIA
VOTE + COMMENT DI KENCENGIN🔥
WAJIN FOLLOW INSTAGRAM:
@coretan.nanaz
@yynnaazrf
@aklnk_mhswr
@queenzaurora_
@atreo_univrse🧊💙💙🧊
🦋SEMOGA SUKA🦋
SELAMAT MEMBACA
PART 22. KUTUB ES & GADIS BERAMBUT CAT BIRU DI UJUNG RAMBUTNYA
*
Gadis berpakaian kemeja kotak-kotak coklat, berpaduan celana jeans hitam dengan rambut di ikat ekor kuda mengumpat tiada hentinya.
Kedua mata sedikit tertutup oleh topi hitam menatap tajam rumah di hadapannya yang begitu sepi tak berpenghuni. Siapa lagi kalau bukan rumah sepupu bebuyutannya, Boy. Setelah menghabiskan waktu selama dua jam bermain samsak di ruang olahraga untuk melampiaskan amarah yang terpuncak saat insiden di sekolah tadi.
Aurora, gadis berambut cat biru tepat di ujung rambutnya itu ingin mengajak balap liar di arena tempat biasanya. Sialnya, Boy pergi meninggalkan dirinya, lalu memberikan pesan singkat dengan embel-embel, lo anak kecil diem di rumah. Jangan kemana-mana, gue siap ke rumah.
"Dasar Munaroh!" umpat Aurora.
Padahal Aurora ingin mencari hiburan, rasanya bosan di rumah terus dan itu ... sendirian. Miris, bukan?
Semenjak Mamanya memutuskan ke Bandung untuk melanjutkan bisnis di sana. Tidak ada kabar ataupun pesan singkat menanyakan jika sudah sampai di tujuan atau menanyakan kabar dirinya di sini. Apakah baik-baik saja? Atau tidak?
"Kangen Ayah.... " lirih Aurora menatap kakinya di baluti sepatu putih yang ia gesekkan antar satu sama lain.
"Kalau ada Ayah, Au nggak akan jadi anak bandel," cicit Aurora.
Aurora mendongakkan kepalanya. "Lemah banget, lo!" kekeh Aurora pada dirinya sendiri. Sesekali memukul kepalanya berulang kali.
"Enaknya ngapain, ya? Main PS terus bosen juga," keluh Aurora merosotkan bahunya.
"Wendy sama Kanzia nggak boleh main keluar malam," gumamnya Aurora. Semenjak mereka nekat balap liar di arena ilegal, kedua temannya tidak di perbolehkan lagi keluar malam, kecuali hal penting seperti kerja kelompok, atau sebagainya.
"Ck! Kayaknya cuma gue deh yang rada-rada di antara mereka," lanjut Aurora.
Aurora mengerlingkan matanya kesana kemari mencari ide menghibur diri. Butuh waktu lima menit ia mencari ide menarik. Tiba-tiba tatapan mata dan kepalanya terlintas di salah satu rumah yang megah begitu cerah tepat di samping rumahnya. Terlihat, di dalam rumah tersebut lampu masih menyala terang. Di pastikan penghuni rumah ada di dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKALANKA : KUTUB ES [SELESAI]
Teen Fiction"Takdir mempersatukan kita dengan cara yang berbeda." [ BUDAYAKAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!! ] ⛔BACA CERITA INI MEMBUAT KAMU GILA DAN STRES SETENGAH MATI! BUCIN TINGKAT DEWA TAK TERTOLONG!⛔ WARNING⚠️ [TERDAPAT UMPATAN KASAR DIDALAMNYA...