PART 36. DETIK-DETIK

120K 9.7K 4.3K
                                    

HALLO HALLO!

CUNG! SIAPA YANG NUNGGU UP AKALANKA?😻✋

ABSEN! PAKAI EMOT🦁

NANAZ NAIKIN TEMBUSNYA>,<

3K VOTE + 3,5 COMMENT!

FOLLOW INSTAGRAM NANAZ DAN PARA LAINNYA UNTUK MENGETAHUI INFO TERUPDATE, SPOILER & SEBAGAINYA! JANGAN SAMPAI KETINGGALAN!!

KASIH RATE 1-10 KAMU MENUNGGU CERITA INI!!

🧊SEMOGA SUKA🧊

SELAMAT MEMBACA

PART 36. DETIK-DETIK

Orang yang kamu tuduh, belum tentu dia pelakunya. Hanya saja, dibalik itu semua ia memainkan perannya dengan baik mengikuti skenario.

*

BUGH!

Satu pukulan keras mendarat di rahang Ata. Tanpa ampun Lanka memukul begitu brutal. Rongga dada berkobaran api, napas tak beraturan membuat Lanka menjadi-jadi. Siluet Lanka menatap tajam anggotanya itu yang tersungkur di dasar lantai.

Keduanya berada di salah satu gudang tak terpakai tepat area belakang sekolah, membuat kedua remaja tersebut menjadi-jadi untuk menghajar satu sama lain.

Seringai terbit di ujung bibir Ata, salah satu ciri khas-Nya. Senyuman smrik. Tidak ada hawa marah ataupun dendam di wajah Ata, melainkan menampilkan wajah dingin dan datar.

Perlahan Ata bangkit dari jatuhnya. Berusaha menegakkan tubuhnya dihadapan ketuanya itu.

Bukannya meringis akibat pukulan keras dari ketuanya itu. Justru Ata menjilat luka robek di ujung bibirnya membuat pesonanya semakin menggila. Pria bersetelan almamater selalu rapi menatap ketuanya tajam.

"Ingin bermain?" ledek Ata menunjukkan seringaiannya.

"Apa perlu gue bawa katana?" tawar Ata menatap Lanka remeh.

Sorot Lanka semakin tajam melihat anggotanya itu. Tak lama, senyuman miring tercetak di ujung bibir Lanka. Anggota satunya ini memang beda dari yang lain. "Peluru siap menembus jantung anda," desis Lanka berubah menggunakan bahasa formal.

BUGH!

Dengan gesit Ata meninju wajah Lanka keras membuat sang empu sedikit terjungkal ke belakang. Almamater setia di tubuh Ata sudah begitu kacau karena pertengkaran keduanya.

Napas Ata memburu, dalam moto hidupnya, siapa saja mengacau dirinya akan berujung kematian.

"Stres!" umpat Ata tak habis pikir pada ketuanya itu.

Lanka terkekeh. Ibu jari Lanka menghapus kasar cairan anyir di lubang hidungnya yang baru saja keluar. Tatapan Lanka jatuh pada ibu jarinya menampakkan darah segar berwarna merah pekat. Dilubuk hatinya berkata, jangan sampai Aurora mengetahuinya. Bisa habis, bukannya dirawat melainkan ditambah bogeman mentah. Apalagi gadisnya bukan sembarang gadis, selain jago balap liar, Aurora jago dalam bidang olahraga, taekwondow.

AKALANKA : KUTUB ES [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang