PART 45. MASIH SAMA SEPERTI DULU

66.4K 7.1K 2.6K
                                    

HALLO HALLO!

ABSEN JAM BERAPA KAMU BACA PART INI?

HAMPIR 2 MINGGU AKU G UP, LAGI, LAGI AKU MINTA MAAF🙏

ALHAMDULILLAH SEKARANG JADWAL NGGAK PADAT LAGI📌

JADWAL UP SEPERTI BIASA:
RABU & MALAM MINGGU

LEBARAN MAU UP NGGAK NIH? HWHWHW><

1,5K VOTE + 2K COMMENT!

SEMOGA SUKA

SELAMAT MEMBACA

PART 45. MASIH SAMA SEPERTI DULU

*

"Au," panggil Lanka tiba-tiba datang sudah di belakang Aurora. Aurora tidak mengetahui keberadaan Lanka terkejut hingga foto di pegangannya jatuh ke dasar lantai.

Ekor mata Aurora menatap Lanka sibuk memungut foto di dasar lantai itu. Detak jantung Aurora tiba-tiba berdetak lebih cepat dari biasanya. Gemetar, cemas menjadi satu. Pelipis Aurora dipenuhi keringat dingin.

Tatapan tajam Lanka jatuh pada kedua mata Aurora lalu kembali menatap lembaran foto yang sudah di genggaman Lanka.

Aurora menatap foto itu juga, gerak-gerik Aurora diperhatikan oleh Lanka. Terlihat dari wajah Aurora pucat pasi secara tiba-tiba. Sentuhan lembut dan hangat pada pelipis Aurora membuat Aurora mendongak menatap Lanka yang tingginya lebih tinggi. Jemari besar Lanka mengusap lembut pelipis Aurora penuh keringat.

"Kenapa?" tanya Lanka khawatir meniliti setiap wajah Aurora.

Aurora diam tak berkutik. "Hei," panggil Lanka mengusap pipi Aurora untuk menyadarkan.

Aurora tersadar lamunannya menatap kedua bola mata Lanka yang tajam itu. Lengkungan tipis terukir di bibir Aurora. "Anka masih nyimpan?" tanya Aurora tak percaya.

Tanpa beban Lanka mengangguk memberikan jawaban kepada Aurora. "Kenapa?" tanya Aurora ingin tahu lebih jelas.

"Perlu?" ujar Lanka serius yang langsung diangguki Aurora.

Senyuman tipis terukir di ujung bibir Lanka. Tipis, sangat tipis. "Lelaki sejati nggak akan kasih janji manis. Aku nggak mau. Alasan kenapa aku masih simpan kamu tau sendiri," ujar Lanka lembut menatap Aurora.

"Apapun rasa sayang aku ke kamu, cukup aku simpan. Nggak perlu aku ungkapkan. Bullshit," ujar Lanka dingin.

"Maaf kalau sikap aku yang buat kamu ragu. Perasaan nggak harus di ungkapkan, Au."

Aurora menggelengkan kepala. "Au tau kok. Tapi Au cuma seneng aja," ucap Aurora.

Alis Lanka terangkat dengan wajah serius. "Anka masih nyimpan foto kita pas hujan-hujanan pakai seragam putih biru yang di fotoin sama Ayah," lirih Aurora mengingat Alm.Ayahanda.

Tatapan Lanka mulanya tajam berubah teduh. Tanpa aba-aba Lanka mendekap tubuh Aurora. Tangan mungil Aurora membalas pelukan keduanya erat. Tenang, itu yang dirasakan oleh Aurora.

Lanka menghirup aroma rambut Aurora dalam. Mata Aurora memejam menikmati aroma tubuh Lanka begitu wangi.

"Nyaman?" ledek Lanka memperhatikan Aurora sedari tadi tak kunjung melepaskan pelukan.

"Nggak bisa gini terus, ya?" ujar Aurora sedikit manja membuat bulu kuduk Lanka berdiri.

"Au, lepas," titah Lanka lembut tidak leluasa dalam keadaan seperti ini. Apalagi di dalam satu ruangan dengan pencahayaan minim.

"Au ngantuk Anka," adu Aurora dengan suara manja.

"Au," tegur Lanka melihat kelakuan Aurora menjadi-jadi.

"Au pusing," adu Aurora.

Pelipis Lanka berkerut. Sebenarnya mana yang benar?

"Kenapa? Hm?" tanya Lanka khawatir menangkup kedua pipi Aurora.

Aurora menggelengkan kepala. "Gapapa," ujar Aurora sedikit sadar.

Gue tadi kenapa jadi bayi setan?! batin Aurora.

Kontak Lanka tak lepas memandangi pacarnya itu. "Ngode?" tanya Lanka sedikit melangkah maju agar jarak lebih dekat pada Aurora.

Aurora memundurkan langkahnya hingga tak terasa sudah di pojok ruangan. Jantung Aurora rasanya ingin lepas. "Mancing?"

Aurora mengerjapkan matanya berulang kali. "Anka pancing burung?"

"Au."

"Iya, Anka?"

"Jangan gini," mohon Lanka.

"Emang Au, kenapa?"

Melihat tingkah Aurora membuat Lanka gemas.

"Turun. Mereka nunggu di bawah," titah Lanka berhenti mengurung Aurora di kurungannya.

Baru saja melangkah lampu seluruh ruangan mati total. Terdengar suara teriakan di bawah ruangan, siapa lagi kalau bukan teman-temannya Lanka.

"Au," panggil Lanka menatap ke sekelilingnya begitu gelap gulita tanpa pencahayaan, kecuali pencahayaan bulan dan bintang di atas langit yang sedikit masuk ke celah fentilasi.

"Au," panggil Lanka sibuk merogoh ponsel di saku celana untuk menghidupkan senter.

"AURORA!" pekik Lanka mulai panik.

"AU!" teriak Lanka mencari ke sekelilingnya.

Saat Lanka menggeserkan arah senter tepat di bagian jendela sedikit terbuka terlihat seorang pria tersenyum miring dengan menekan pisau tajam pada leher Aurora.

Siapa dia?

TERLANKA-LANKA

TIPIS-TIPIS TAPI AKU RAJIN UP!><

JANGAN MARAH CHI🐬

1,5K VOTE + 2K COMMENT NEXT!

SPAM 🦁 100👉

SPAM 🐯 100👉

SPAM LANKARORA 100👉

SPAM NEXT 100👉

UDAH SIAP LEBARAN?

JANGAN LUPA REKOMENDASIKAN KE TEMAN-TEMAN KALIAN YAW><

FOLLOW INSTAGRAM NANAZ UNTUK BACA DAILY CHAT LANKARORA & VERSI KARYAKARSA🦋🌷

FOLLOW WATTPAD @Yonanadiah

FOLLOW TIKTOK
@yynnaazrf
@aklnkai
@atalrcgundhy_

FOLLOW TWITTER @yynnaazrf

FOLLOW INSTAGRAM:
@coretan.nanaz
@yynnaazrf
@itsnananaz
@atreo_univrse
@aklnk_mhswr
@queenzaurora_
@keanualgz
@urdhmndr.ai
@emmanu3lviano
@atalaricgundhya_
@cahyo.gemoy

MAU UP KAPAN LAGI?

PART SELANJUTNYA BAKAL BANYAK

MIANHE 🙏

SEE YOU ALL WARAZ♡°

19 APRIL 2023, PUKUL 22:00 WIB

REPOST 05 NOVEMBER 2023, PUKUL 01:27 WIB

AKALANKA : KUTUB ES [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang