PART 25. TAK DIANGGAP KEHADIRANNYA

106K 9.4K 1.7K
                                    

HALLO HALLO!

ABSEN PAKAI JAM BERAPA KAMU BACA CERITA INI?

CUNG! YANG NUNGGU AKALANKA UPDATE☝

SPAM 🥰

TYPO TANDAI, YA!

VOTE + COMMENTA JANGAN LUPA YA SAAYYYYYYYYY

WAJIB FOLLOW INSTAGRAM:
@coretan.nanaz
@yynnaazrf
@atreo_univrse
@atnivers.fams
@itsnananaz
@aklnk_mhswr
@queenzaurora__
@keanualgz
@urdhmndr.ai
@emmnu3lviano
@atalaricgundhya__
@cahyo.gemoy

🧊SEMOGA SUKA🧊

SELAMAT MEMBACA

PART 25. TAK DIANGGAP KEHADIRANNYA

*

Tapakan sepatu menggema di ujung koridor rumah sakit. Seorang pria masih mengenakan seragam putih abu-abunya berlari tergesa-gesa menuju lift. Pelipis di banjiri keringat dingin, tatapan panik terlihat di kedua matanya.

Banyak orang menatap aneh, tak luput beberapa dari mereka tertabrak akibat ulah pria tersebut yang terlihat terburu-buru. Lanka, baru saja masuk ke dalam lift dengan beberapa orang di sana yang ingin menuju ke tujuannya.

Terpaan napas bergemuruh, suhu tubuh semakin dingin. Jujur, jika ini terjadi lagi untuk kedua kalinya. Lanka siap menerima hukuman apapun itu. Kedua tangan ia kepal hingga kuku tajam menusuk kulitnya, gigi saling bergelatuk sama lain menahan amarah. Baginya, Rai itu adalah orang terpenting dalam hidupnya. Walaupun selalu membuat dirinya kesal, emosi, percayalah, bahwa Lanka menyayangi sepupunya itu. Terbilang Rai lebih tua darinya, berjarak lima bulan.

Kedua mata ia pejamkan untuk menetralkan rasa khawatirnya.

Ting! Lift terbuka. Bergiliran orang di dalam lift tersebut keluar satu persatu, termasuk Lanka. Mata Lanka mengerling mencari ruang IGD yang mungkin jaraknya tidak terlalu jauh dari berdirinya. Tidak ada tiga menit ia berlari mencari ruang IGD, terlihat dari kejauhan sudah ada Ken, Cahyo, dan Ata menunggu di luar ruangan.

"Ka," panggil Ken begitu terkejut melihat penampilan Lanka terbilang berantakan.

"Obati luka, lo," saran Ken menunjuk salah satu luka goresan di lengan kiri Lanka.

Tadi, ketika mendapat informasi dari Ken. Lanka begitu panik. Tanpa menunggu waktu lama ia sempat meminjam salah satu motor vespa milik Bimo teman satu kelasnya. Ingin memakai motor Rai, ia tidak mengetahui letak kuncinya di mana. Akibat mengendarai motor tidak sesuai peraturan, mengakibatkan kecelakaan. Untungnya, kecelakaan kecil.

"Budek?" celekit Ata memperingati.

Cahyo sedari tadi duduk di bangku depan ruang IGD hanya bisa diam. "Motor lo udah gue bawa ke bengkel," ungkap Ken menepuk bahu Lanka menguatkan.

"Do'ain, semoga Rai baik-baik aja," lanjut Ken menatap iba pada ketuanya itu.

Lanka memijat pelipisnya, bingung. Jika Rai terluka parah akan mengakibatkan dampak besar untuk dirinya.

AKALANKA : KUTUB ES [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang