PART 05. KEHEBOHAN PENGHUNI SMA BHAYANGKARA

185K 15K 1.6K
                                    

HI! RAZ🦋

ABSEN WARNA FAV KAMU DISINI👉

VOTE COMMENTNYA JANGAN LUPA, BRO! KARENA ITU SEMANGATKUUU!!

COMMENT DISETIAP PARAGRAF😍

MAAF ATAS KETERLAMBATAN UP-NYA, SEMOGA KALIAN MEMAKLUMINYA🙏

TEKAN BINTANG SEKARANG BIAR NGGAK LUPA;)

1K COMMENT NEXT! SABI KALI:)

WAJIB FOLLOW INSTAGRAM:
@coretan.nanaz
@yynnaazrf
@atreo_univrse
@aklnk_mhswr
@queenzaurora_

FOLLOW INSTAGRAM MEREKA BIAR MAKIN MANTUL! MANTAL BETUUULLL💃💃

SEMOGA SUKA

SELAMAT MEMBACA

PART 05. KEHEBOHAN PENGHUNI SMA BHAYANGKARA
________________

Rasa lelah, sedih, khawatir, berubah menjadi tawa, bahagia, semangat. Ketika ada seseorang yang menghibur walaupun bukan orang terdekat.

*

Seluruh siswa SMA Bhayangkara beserta guru saat ini berkumpul disebuah lapangan upacara yang langsung menghadap ke sanggar seni atau sering disebut panggung yang
memang sudah dibuatkan dari pihak sekolah.

Pasukan inti ATREO tidak ingin menyia-nyiakan moment hari ini. Mereka berdelapan sibuk mencari bangku yang sudah disediakan oleh panitia OSIS. Hari ini, dimana hari perayaan PLS untuk siswa baru. Maka dari itu, pihak sekolah SMAYA selalu saja membuat moment ini untuk dikenang. Memang sekolah beda dari yang lain.

"ATA SAYANG ... BANGKU KITA MANA, NIH?!" pekik El diujung lapangan. Ia bingung ingin duduk dimana, terbilang sudah terbilang ramai dan cukup padat.

"PAK KETOS! KASIHANILAH KAMI! BELUM DAPAT DUDUK!" seru Rai sibuk mengorek berlian berwarna hijau toska bercampur lendir dari lubang hidung.

"DEDEK MAU PIPIS!" rengek Cahyo, kedua tangannya memegang selangkangan.

Pletak!

"Nggak usah teriak goblok! Dasar nggak malu! Ntar kalau mantan sama pacar lo denger, gimana? Berabe," cibir Ken yang sedari tadi matanya jelalatan mencari tempat kosong dari kejauhan.

"Biarin aja, langsung berjama'ah minta putus!" umpat Ernez.

"Jangan pada ribut," titah Lanka sedari tadi mata tajamnya mencari bangku yang kosong.

"Siswa baru-Nya banyak," ujar Elvan melipatkan kedua tangannya didada. Kedua matanya sibuk jelalatan dikerumunan siswa.

"Kenapa masih disini?" tanya Ata sudah didepan para sahabatnya. Tatapan yang selalu dingin tak pernah luput diwajahnya. Ata sudah rapi menggunakan almamater serta bet panitia sudah dikalungkan dileher.

"Bangku Aa," rengek Cahyo mengercutkan bibirnya.

Ata menunjukkan dengan dagunya. Terlihat, disana baru saja ditambah bangku oleh panitia.

AKALANKA : KUTUB ES [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang