PART 48. PANTI ASUHAN

67.9K 5.6K 4.3K
                                    

HALLO MOCHI!

ABSEN JAM BERAPA KAMU BACA CERITA INI!

VOTE + COMMENTNYA JANGAN LUPA, YA!

3K VOTE + 2K COMMENT NEXT!

-SEGERA TERBIT-

SUDAH SIAP DENGAN TABUNGANNYA?! 🧚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SUDAH SIAP DENGAN TABUNGANNYA?! 🧚

PO KITA WAR SAMA-SAMA! TENANG TENANG! MASIH LAMA KOK! HIHIHI><

PASTINYA WATTPAD SAMA NOVEL SANGAT JAUH BERBEDA! INFO LEBIH LANJUT DI INSTAGRAM KEPENULISAN AKU, YA!♡°

SELAMAT MEMBACA

PART 48. PANTI ASUHAN

*

Hari Minggu pagi ke-enam inti ATREO beserta Aurora, Kanzia, dan Wendy mengunjungi Panti Asuhan Permata Kasih yang dibangun oleh pasukan ATREO. Datang kemari mereka ingin bertemu anak-anak yang sudah lama rasanya tidak bertemu setelah bergelut dengan soal-soal ujian kenaikan kelas. Beberapa bagian ada yang membawa mobil untuk mempermudah membawa bantuan bahan pokok, pakaian, dan sebagainya. Ada juga yang membawa motor untuk mengawalnya dari belakang menjaga situasi jika ada hal buruk.

Cahyo, El, Rai, dan Ken bersemangat menurunkan barang bantuan dari bagasi yang mereka bawa. Ata, Ken, Kanzia serta Wendy menghampiri anak-anak yang sudah menyambut dengan wajah sumringah tanpa beban. Lanka, sang ketua ATREO mengenakan kaos hitam dilapisi jacket kebanggaannya itu tersenyum tipis. Kedua mata Aurora mengerling ke sana kemari melihat sekitar panti asuhan yang begitu cukup luas.

Mata Lanka melirik Aurora yang tiada henti menatap terharu pada anak-anak yang begitu riang. Dari sebagian mereka ada fisik yang tidak sempurna. Aurora menoleh ketika seseorang menyelipkan rambut panjangnya pada daun telinga, tak lain adalah Lanka. Lanka mengkode pada Aurora untuk masuk ke dalam, pasti Bu Tisa-selaku pengasuh panti asuhan sudah menunggu kedatangan mereka.

"ASSALAMU'ALAIKUM! IBUUUUUU ... CAHYO DATANG!" heboh Cahyo grusak-grusuk sembari membawa kardus rapi berisi bantuan dengan menyelip inti ATREO lainnya membuat El berdecak ketika tanpa sengaja sudut kardus mengenai susunya keras.

"Susu gue," ringis El kesakitan. Wendy mendengar penuturan El bergidik geli.

"Assalamu'alaikum. Ken datang Bunda," ucap Ken sopan menyalami Bu Tisa yang sudah menghampiri mereka.

"Wa'alaikumsalam. Akhirnya kalian datang juga, ibu kangen banget," ucap Bu Tisa.

"Maaf, ya, Bu. Baru bisa datang sekarang," ujar Rai ikut menyalami.

AKALANKA : KUTUB ES [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang