PART 51. KEBENARAN YANG TERUNGKAP

84.7K 3.6K 1.3K
                                    

HALLO!

PAPS KABAR?!

ABSEN KETIK 1 DISINI!

VOTE + COMMENT JANGAN LUPA!

SIAPKAN HATI KALIAN UNTUK MEMBACA BAB INI!

‼️ATTENTION‼️

DILARANG MENSPOILER BAB INI DIMANAPUN! JIKA IYA MAKA AKAN DIUNPUBLISH!

SEMOGA SUKA

SELAMAT MEMBACA

PART 51. KEBENARAN YANG TERUNGKAP

*

DOR!

Suara pistol menggema ke seluruh ruangan. Dada Aurora bergemuruh hebat setelah melakukan aksinya. Perlahan pistol digenggaman tangan kanan Aurora terjatuh ke dasar lantai. Langkahnya mundur dengan tatapan nanar, apa yang barusan ia lakukan? Pertanyaan itu berputar dikepala Aurora secara terus menerus.

Pria disamping Aurora itu menatap Aurora serius. "Tembakan lo salah sasaran," decak pria itu.

Sungguh, Aurora tidak bisa melakukannya. Ya, Aurora tahu jika ia sedikit sakit hati atas apa yang disembunyikan oleh Lanka selama ini. Aurora benci, Aurora benci manusia bajingan yang beraninya membunuh Ayahnya tanpa ada salah sebab, Aurora benci Akalanka.

Lanka menatap nanar Aurora dengan keadaan sudah tidak berdaya. Kedua tangan masih dipegang erat oleh orang bertubuh besar itu.

Wajah sudah memar dengan darah mengalir terus-terussan, banyak luka lebam diarea wajah Lanka. Sudut bibir robek membuat Lanka susah mengangkat suara.

"Au," lirih Lanka menatap Aurora dalam.

Aurora menoleh kepalanya kearah lain malas untuk melihat Lanka.

Lanka kira, Aurora ada belas kasihan dan mengajak pergi ke gedung ini. Nyatanya---Aurora menyuruh pasukan bayarannya untuk menghajar Lanka.

"Pukul dia sesuka kalian," ujar Aurora mengepal kedua tangannya dibawah sana.

Senyuman miring tercetak diujung bibir Aurora. "Kalau bisa sampai mati," lanjut Aurora menatap Lanka tajam.

Dari tatapan Aurora yang Lanka lihat, tidak ada lagi rasa kasih sayang melainkan tatapan benci dan balas dendam.

BUGH!

Pukulan dilanjutkan oleh mereka. Tidak peduli dengan keadaan Lanka, Aurora pergi meninggalkan tempat itu bersama pria tadi.

Dilorong gedung sepi dan kumuh membuat tapakan sepatu mereka menggema kearea seluruh ruangan. Pria disamping Aurora tiada henti menatap takjub pada gadis itu.

"Kenapa lo nggak tembak dia?" tanya pria itu sedikit kesal. Padahal ia sudah menginginkan hal itu sejak lama, Lanka hilang dimuka bumi.

Tapakan Aurora terhenti membuat pria itu juga ikut terhenti. Satu alis pria itu terangkat. "Seharusnya Lanka udah mati sekarang. Apa lo masih cinta sama dia? Padahal lo tau sendiri, kan? Kalau dia dalang kematian Ayah, lo?"

Mata Aurora terpejam, sedikit Aurora memijat pelipisnya terasa pusing. "Cara lo buat gue masuk penjara."

"Lo takut?" kekeh pria itu.

"Cara lo bodoh. Nggak seharusnya gue nemuin dia. Biar mereka yang urus Lanka sampai mati. Untung gue pakai sarung tangan, kalau nggak? Sidik jari gue pasti ada dipistol."

AKALANKA : KUTUB ES [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang