Seluruh penduduk kampung berkumpul di alun-alun kampung, untuk bersama-sama untuk mengucapkan perpisahan kepada Dukun Cilik yang akan bersiap untuk meninggalkan tempat kelahirannya itu untuk menjalakan "ramalan suci".
Menurut kepercayaan sukunya, apabila salah seorang anggotanya mendapatkan mimpi yang tidak biasanya dan terulang kembali selama tiga kali berturut-turut, maka si pemilik mimpi tersebut diwajibkan untuk menunaikan mimpi tersebut, karena mereka memiliki keyakinan kalau mimpi itu adalah perintah suci dari Para Dewa untuk melaksanakannya.
Dan Dukun Cilik mendapatkan "tugas langit" tersebut, selama tiga hari berturut-turut ia mendapatkan mimpi aneh-Ia mengembara jauh ke sebuah tempat bernama Eorzea, ia bertualang malang-melintang dalam petualangan dengan menyembuhkan orang-orang dengan ilmu sihir yang ia punya, lalu ia seperti diangkat oleh sekumpulan orang yang tak ia kenal dengan memanggilnya sebagai seorang Whitemage, lalu ia kembali bertualang dengan orang banyak, dan petualangan itu terasa lebih besar daripada petualangan sebelumnya.
Dukun Cilik memandangi seluruh tetangganya yang sudah ia anggap sebagai saudara sendiri-yang terlihat begitu khawatir sepanjang acara pelepasannya-sebenarnya wajar saja mereka khawatir, karena Dukun adalah warga pertama yang pernah pergi meninggalkan kampung untuk merantau-tak pernah ada sejarah seorang warga kampung pergi meninggalkan tempat kelahirannya.
"Anu-Apakah iya ini memang ramalan suci?" tanya Dukun ragu kepada kepala kampungnya.
"Kenapa masih ragu?-Sudah dipastikan itu adalah ramalan suci!" jawab kepala kampung mantap.
Namun Dukun masih ragu dengan itu semua, entahlah, mungkin karena nyamannya hidup di kampung, seluruh penduduk yang sudah ia anggap saudara dekat sendiri, membuatnya ia enggan meninggalkan kampung.
"Aku masih ragu untuk pergi.." gumam Dukun, "Apalagi ini adalah yang pertama kali warga kampung kita meninggalkan kampungnya untuk mengembara jauh."
Kepala kampung sepertinya paham kegalauan Dukun, "Nak Dukun! Semua yang menjalankan tugas suci selalu mendapatkan perlindungan dan keberkahan dari Para Dewa! " ujarnya coba meyakinkan.
Namun Dukun masih terlihat ragu, tapi kepala kampung masih punya banyak akal untuk meyakinkannya, "Heh! Aku punya rahasia kecil untukmu!" bisiknya.
Dukun terdiam ketika mendengar bisikan si kepala kampung, "Apa itu?" tanya Dukun penasaran.
"Aku juga dapat tugas suci waktu masih seumuran dirimu, lho!"
"Oh ya?"
"Mau tahu apa tugas suciku?"
Dukun menganggukkan kepalanya dengan penuh antusias.
"Aku bermimpi aku menikahi si nyonya dulu!" jawabnya.
Dukun tersentak ketika mendengarnya, "M-Masak, sih?!" ia masih ragu dengan rahasia si kepala kampung-dulu ia mendapatkan tugas suci untuk menikahi istrinya, si nyonya kepala kampung sekarang.
"Tentu saja!" jawabnya mantap dengan suara bisikan tapi agak keras intonasinya, "Awalnya aku juga tak percaya, karena ia adalah anak seorang kepala kampung terdahulu, ia anak orang kaya dan terpandang-sedangkan aku orang rendahan, orang biasa! Tapi karena yakin itu adalah tugas suci dan menjalaninya! Ternyata semua berjalan lancar sampai sekarang!!" paparnya bangga.
Dukun Cilik terdiam ketika mendengarnya.
"Memang muncul banyak halangan dan masalah, namun karena ini tugas suci-Para Dewa selalu membantuku menyelesaikan berbagai halangan-halangan itu! Dan akhirnya aku bisa menikahinya, hidup bahagia dan lebih baik dari hidupku sebelumnya!" kepala kampung terus meyakinkan Dukun.
Kepala kampung bisa melihat kalau Dukun yang peragu akhirnya mulai muncul keyakinannya, ia pun menggenggam erat bahu kanan Dukun, "Karena itulah! Aku punya keyakinan kalau kau memiliki nasib yang sama beruntungnya kalau kau menjalankan tugas suci ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
A REALM REBORN ( Final Fantasy XIV Fanfiction )
FantasyCerita ini merupakan fiksi penggemar game J-MMORPG "Final Fantasy XIV : A Realm Reborn" ***** Update cerita dua minggu sekali. ***** Setelah lima tahun lamanya sebuah negri bernama Eorzea, bangkit dari kehancuran hebat yang disebabkan oleh makhluk k...