39. Mencari Mikella

102 6 0
                                    

"Harus serius bekerja!!" pekik Medrod-si penambang-setiap sekali ia ayunkan kapak beliungnya, "Tidak serius bekerja tidak bisa makan!!" lanjutnya kembali, "Harus serius bekerja!!" ulangnya lagi dari awal.

Hanya begitulah caranya ia menghibur diri sendiri serta meramaikan kawasan pertambangan di Shroud Utara yang begitu sepi pada malam itu, apalagi hujan gerimis pun ikut-ikutan menemani kerja lemburnya.

Ia sudah terlalu rindu untuk pulang ke rumah ibunya di La Noscea, tapi sayangnya ia masih kurang ongkos untuk pulang kampung-maka dari itu ia rela menambang batu mulia tengah malam begini hanya bermodalkan lampu petromak yang ia gantungnya di ikat pinggangnya sebagai penerangan.

Tiba-tiba, entah kenapa, bulu kuduknya berdiri, "Waduh!.." ujarnya kaget sambil mengelus-elus tengkuknya, "Tak biasanya.." gumamnya polos.

Lalu ia pun melanjutkan pekerjaannya dengan tenang-namun semuanya berubah beberapa lama kemudian.

Ia melihat seorang perempuan cantik berpakaian tidur sedang berjalan sendirian tak jauh dari lokasi Medrod menambang-seorang miqote perempuan.

"Hm?-Sedang apa perempuan keluyuran malam-malam begini??.." gumam Medrod penasaran, hingga akhirnya beberapa saat kemudian ia menghentikan pekerjaannya dan membuntuti miqote perempuan itu karena terlalu penasaran untuk diacuhkan.

Keluyuran miqote perempuan itu makin mencurigakan, karena jalur yang ia tempuh bukanlah ke jalur ke kampung terdekat maupun tempat yang banyak orangnya-ia malah pergi ke daerah terpencil dan banyak monsternya!

Medrod yang tahu benar kondisi di kawasan tersebut mulai memberanikan diri untuk memperingatkan perempuan berpakian serba putih.

*****

"Hey! Nona! Apa yang kau lakukan malam-malam begini?!"

Tak ada jawaban, ia terus berjalan ke depan.

"Hey! Jangan kesana! Disitu banyak monsternya!!"

Masih tak ada jawaban, ia masih terus berjalan ke depan.

"Hey! Kembali!! Hey!!" Medrod terus memanggilnya sampai miqote perempuan itu menggubrisnya.

Dan akhirnya perempuan itu menghentikan langkahnya, Medrod merasa lega ketika teriakannya akhirnya didengar olehnya.

"Heeeeh!.. Akhirnya!.." ungkapnya lega, "Hey! Kembalilah! Pergi kesana apalagi malam-malam, berbahaya sekali karena banyak-"

Medrod tercekat ketika melihat wajah miqote perempuan itu-ekspresi wajahnya mirip boneka panggung yang sedang dikendalikan oleh sang dalang boneka-dingin dan kosong, melihat wajah perempuan itu, tiba-tiba seluruh bulu yang ada di tubuhnya tiba-tiba berdiri.

Ada yang tidak beres dengan perempuan ini!-Batin Medrod yang dengkul-dengkulnya mulai gemetaran, dan beberapa saat kemudian, perempuan bertingkah bak boneka ternyata bersuara.

"Tolong!.. Selamatkan aku!.." ucapnya sambil mengeluarkan airmata.

Medrod terkejut bukan main, dan makin terkejut ketika melihat sosok sebuah mata yang begitu besar muncul dari kegelapan malam mengawasi si perempuan dan Medrod.

"A-Apa itu?!!.." tanya Medrod bergetar ketakutan.

Dan dengan secepat kilat, miqote perempuan yang naas itu seperti dihisap oleh mata raksasa tersebut disertai dengan jeritan yang memilukan hati-Medrod kaget bukan main melihat pemandangan mengerikan tersebut, bahkan sampai ia terjatuh dibuatnya!

"H-HIIIIHHHHHHH!!" jerit Medrod sambil lari terkencing-kencing dari tempat tersebut dengan secepat-cepatnya.

Walau ia sudah agak jauh dari lokasi tersebut-suara jeritan kesakitan bercampur tangis masih menggema di telinga Medrod.

A REALM REBORN ( Final Fantasy XIV Fanfiction )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang