50. Ancaman Bernama Titan

21 2 0
                                    

"Yo, Dukun!" Rubha yang hadir lebih dulu di ruang kerja Minfillia, menyapa Dukun Cilik yang baru saja hadir.

Dukun Cilik balik menyapa. Ternyata tak cuma Rubha yang sudah hadir. Ada Americ dan Bull yang sudah datang lebih dulu. Mereka berdua juga ikut menyapa.

"Bagaimana dengan latihan Whitemage-mu?" Tanya Bull.

Ditanya begitu, Dukun Cilik mulai canggung. Teringat kalau ia malah memutuskan lari dari pelatihan dan berburu monster di La Noscea.

"Lancar-lancar saja," Jawab Dukun Cilik alakadarnya, "Sepertinya, kita yang dapat jatah tugas selanjutnya, ya?" Ia coba cari topik obrolan lainnya.

Belum sempat mengobrol, Minfilia dan dua anggota utama Generasi Fajar Ketujuh, Thancred dan Y'shtola, masuk ke dalam ruang kerja.

"Halo, teman-teman! Senang bisa bertemu dengan kalian lagi!" Sapa Minfilia.

Diam-diam Thancred dan Y'shtola menoleh satu sama lain ketika melihat Dukun Cilik hadir.

"Kita mendapatkan kabar dari Limsa Lominsa. Pusaran Ombak membutuhkan bantuan kita." Minfillia memulai taklimat.

"Sepertinya bukan cuma minta bantuan buat menghadapi gangguan para Kobold." Seloroh Y'shtola.

"Memang bukan cuma ancaman dari suku makhluk buas saja. Bahkan lebih besar lagi."

Kuping kucing Y'shtola langsung berdiri mendengar jawaban Minfillia.

"Lalu, ancaman soal apa?"

"Kita mendapatkan kabar bahwa, para Kobold berupaya memanggil kembali Titan."

Seisi ruang kerja Minfilia berubah jadi gempar ketika nama itu disebut.

"Titan?" Dukun Cilik penasaran.

"Titan adalah makhluk kuno yang disembah oleh para Kobold. Mereka lebih suka menyebutnya Penguasa Perut Bumi." Jawab Americ.

"Limsa Lominsa meminta tolong kepada kita untuk mengalahkan Titan. Dan Pusaran Ombak bersedia untuk memberi dukungan penuh dalam misi besar ini."

"Jauh sebelum ketiga Faksi Besar terbentuk. Dua makhluk kuno, Leviathan dan Titan, pernah berhasil dipanggil dan menyerang Kota Limsa Lominsa."

"Tapi, berkat Sang Petunjuk, para tentara bayaran yang disewa Merlwyb untuk mempertahankan kota, berhasil memukul kedua makhluk buas itu."

"Sesuai dengan dugaan, suku makhluk buas hanya mundur untuk mengumpulkan kekuatan lagi dan mempersiapkan memanggil dewa mereka untuk kedua kalinya."

"Tapi syukurlah, upaya pemanggilannya berhasil digagalkan. Sehingga ancaman Titan berlangsung singkat."

"Namun, kita harus tetap selalu waspada. Selama masih ada jiwa-jiwa yang tertindas, akan selalu ada kesempatan makhluk kuno kembali ke dunia kita." Ungkap Minfillia, "Tapi sayangnya, kita tak punya informasi lengkap soal Titan. Tentang bagaimana caranya kita menghadapinya."

"Setahu aku, pernah ada kelompok tentara bayaran yang berhasil menaklukan Titan, mereka menyebutnya Para Jagoan." Ujar Americ.

"Betul! Mereka adalah legenda bagi kami, orang-orang yang tinggal di La Noscea!" Bull pun ikut mengamini, "Para Jagoan ini terdiri dari lima orang tentara bayaran terbaik."

"Oh ya, di mana kita bisa temukan mereka?" Tanya Dukun Cilik.

"Sayangnya, tak ada yang tahu kabar mereka semua semenjak membubarkan diri. Tapi aku yakin mereka masih ada!"

"Barangkali Pusaran Ombak punya informasi soal keberadaan mereka." Ujar Minfillia.

"Ngomong-ngomong soal misi besar menghadapi para Kobold dan dewa mereka, Titan. Apakah sudah ditanya, mereka sudah siap menjalaninya?" Tanya Thancred.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A REALM REBORN ( Final Fantasy XIV Fanfiction )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang