"HIAAHHH!!!"
Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari balik semak-semak di samping mereka berlima.
"M-MUSUH!!" pekik Fiachre sambil mencabut pedangnya.
Ninne spontan langsung memasang kuda-kuda dan ikut mengadu sergap dengan sosok yang mencoba menyerang mereka-namun semuanya terhenti ketika mengetahui siapa yang mencoba menyerang mereka.
"Eeh?!-Yda??" Jihli terkejut.
Yda dan Ninne yang nyaris saja saling baku-hantam, ternyata masih bisa menyempatkan diri untuk menahan serangan masing-masing.
"Ya ampun! Aku kira kalian pasukan Garlean yang menculiknya!" ungkap Yda lega.
"Pasukan Garlean??" Dukun Cilik heran ketika mendengarnya.
"Kami diminta tolong untuk mencari sesepuh para sylph yang diculik oleh pasukan Garlean." Ungkap Papalymo yang menyusul keluar dari semak-semak-bersama seorang sylph.
"Yang bisa berjalan! Tolong selamatkan Frixio! Yang bisa berjalan dengan pakaian baja mengejarnya ke dalam Gua! Hanya yang bisa berjalan-yang bisa berjalan ini yang bisa menyelamatkan Frixio!" ungkap sang sylph panik.
"Whoa!-Tenang kawan! Kami juga sedang mencari sesepuh kalian, kok!" Rubha coba menenangkan.
"Ah! Syukurlah kalau kalian ternyata juga sedang mencari Frixio!" ungkap Yda senang.
"Kalau begitu, kami bertiga akan mencari bantuan kepada Penjaga Hutan dan kalian berlima masuk ke dalam gua untuk pencarian, bagaimana?" usul Papalymo.
Kelima petualang terdiam sejenak dan memandangi satu sama lain.
"Baiklah kalau begitu!" Fiachre sepakat.
"Dan aku berharap bantuannya akan segera datang dengan cepat!" seloroh Ninne-dengan nada agak sedikit menyindir.
*****
Mereka berlima akhirnya masuk ke dalam Gua Toto-Rak, tempat dimana Frixio terakhir kali terlihat oleh sesama sylph terpaksa masuk ke dalam sarang para monster buas di kawasan South Shroud, tempatnya kurang lebih seperti Gua Spirithold-namun tempat ini jauh lebih dalam jalurnya.
Gua Toto-Rak sepertinya sebuah kompleks penjara besar dahulunya, terlihat dari jeruji-jeruji besi yang sebagian besar tempat para tahanan meringkuk dulu begitu banyak sudah banyak yang hancur karena dimangsa usia.
"Uhg!-Bau ini lagi!" dengus Jihli.
"Tak salah lagi, ini bau Ochu!" jawab Ninne.
"Waspadalah, kawan-kawan!-Siapa tahu kita akan berhadapan makhluk sejenis molbor!" Rubha mewanti-wanti.
"Mudah-mudahan tidak!.." desis Fiachre sambil menggenggam erat tameng bajanya-dan terus berjalan mantap menyusuri lorong lebih dalam sebagai anggota terdepan dalam rombongan.
*****
Setelah mencoba masuk lebih dalam, ternyata apa yang mereka khawatirkan terjadi-mereka menemukan monster-monster sejenis molbor, suka mengeluarkan napas-napas beracun yang bisa melemahkan tubuh dan bahkan melarutkan pakaian hingga lempengan baja zirah!
Namun setidaknya, makhluk-makhluk tersebut tidak sebesar molbor, sehingga racun-racun yang mereka kerahkan tidak memberikan dampak fatal kepada para petualang Penerus Fajar Ketujuh tersebut, tapi Dukun Cilik dan kawan-kawan tak mau ambil resiko, mereka bergegas langsung menumpas para monster beracun.
Akan tetapi, upaya mereka mencari sang sesepuh para sylph ternyata tak semulus yang dibayangkan, Gua Toto-Rak ternyata adalah penjara yang luar biasa besar-makin dalam mereka masuk ke dalam perut monster raksasa ini, makin bercabang dan membingungkan jalan yang mereka temui.
KAMU SEDANG MEMBACA
A REALM REBORN ( Final Fantasy XIV Fanfiction )
FantastikCerita ini merupakan fiksi penggemar game J-MMORPG "Final Fantasy XIV : A Realm Reborn" ***** Update cerita dua minggu sekali. ***** Setelah lima tahun lamanya sebuah negri bernama Eorzea, bangkit dari kehancuran hebat yang disebabkan oleh makhluk k...