12. Jendral Raubahn

310 19 0
                                    

"Hey! Kemana tiga orang asing yang makan disini??" tanya Bull kepada pelayan restoran yang sedang sibuk merapihkan piring begas pelanggan yang lain.

"Mereka sudah pergi daritadi!" jawab si pelayan.

"AH! TUJUH NERAKA!-" kutuk Bull kesal, "Padahal aku ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka!" keluhnya, "Ngomong-ngomong, sudah ada kabar kenapa Alissa tak bekerja?"

"Belum tahu-barusan boss sedang mencari tahu kenapa Alissa tak datang bekerja."

Entah kenapa kali ini Bull merasa gelisah ketika mendengar Alissa-hyur perempuan teman satu kerjaannya, yang juga sama-sama koki di dapur-tak kunjung datang bekerja tanpa kabar, wajar saja Bull merasa gelisah, karena Alissa adalah salahsatu karyawan yang terkenal rajin bekerja dan jarang bolos bekerja.

Beberapa saat kemudian ia melihat sang pemilik The Biscmark sedang mengobrol dengan seorang anggota Jaket Kuning-salahsatu aparat keamanan di Limsa Lominsa, dan dari mimik muka si boss, sepertinya ada masalah serius.

Setelah mereka berdua selesai bicara, Bull memberanikan diri untuk menghampiri pemilik restoran-untuk memuaskan rasa penasaran dan menghilangkan khawatirnya yang tiba-tiba datang.

"Ada apa, boss?" tanya Bull.

Si pemilik restoran terdiam beberapa lama, seperti sungkan untuk menjawab pertanyaannya-namun akhirnya ia mau bicara juga.

"Barusan kelompok Jaket Kuning mengabarkan, kalau Alissa sudah lama belum pulang dari Costa Del Sol bersama sepuluh lainnya!" jawab pemilik The Biscmark.

Bull tertegun ketika mendengarnya-Alissa kemarin minta ijin untuk libur sehari untuk menjengkut neneknya yang sakit di Costa Del Sol dengan menggunakan kapal laut-tiba-tiba muncul perasaan tak nyaman dari dalam hatinya.

"A-Apa yang terjadi dengannya?? Dimana keberadaannya?!"

"Mereka belum tahu! Pihak Jaket Kuning masih sedang mencari keberadaan terakhir kapal laut yang ia naiki!" jawab pemilik The Biscmark coba menenangkan.

Bull terdiam beberapa saat, "Aku akan mencari keberadaan Alissa!" putusnya.

Si pemilik restoran tersentak ketika mendengarnya, "J-Jangan nekat, Bull! Biarkan mereka saja yang lakukan!" tolaknya.

Namun penolakan si boss tak ia gubris, ia pun langsung membungkukkan badannya, "Maaf, boss! Aku harus pergi mencarinya!"

Si pemilik restoran hanya bisa diam melihat salahsatu koki andalannya pergi meninggalkan restoran.

*****

Bull langsung bergegas pulang ke kontrakannya yang sangat sederhana, lalu ia langsung membongkar seisi kamarnya yang agak sempit untuk mencari sesuatu-hingga akhirnya ia menemukan apa yang ia cari dan nyaris ia lupakan.

Satu set baju zirah Marauder dan sebuah kapak perang-hal yang sebenarnya mau ia lupakan selama-lamanya ia bisa, namun demi Alissa, ia rela kembali ke masa lalunya lagi.

*****

"Sebentar lagi, kita akan mendarat di Dermaga Ul'dah!.." umum pramugara kapal terbang.

Akhirnya, setelah terbang melintasi samudra luas cukup lama, mereka sebentar lagi sampai di Ul'dah-ibukota dari kawasan Gurun Thanalan yang isinya sebagian besar adalah pegunungan terjal dan daratan gersang-pepohonan dan oasis pun bisa dihitung dengan jari.

Kebetulan ketiga Utusan Gridania sampai di Ul'dah pada malam hari, sehingga bisa melihat hingar-bingar cahaya lampu Kota Ul'dah-yang seperti pelita raksasa di tengah Gurun Thanalan yang sebagian besar terlihat gelap-gulita.

A REALM REBORN ( Final Fantasy XIV Fanfiction )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang