"Salam! Kami ditugaskan Nona Minfillia untuk menindaklanjuti laporan kalian soal pria bertopeng." Sapa Wunny kepada salahsatu perwira Api Abadi yang bernama Swift.
Tugas kali ini yang ditunjuk oleh Minfillia adalah Bull, Wunny, dan duo arcanist-Rubha dan Aumeric, sedangkan anggota Penerus Fajar Ketujuh-khususnya yang sudah bertugas-dibiarkan menikmati hari-hari istirahat mereka, apalagi untuk Dukun Cilik-yang dapat kabar sedang sibuk berlatih ilmu penyembuhan lebih serius bersama Senna bersaudara, karena hanya Dukun Cilik yang belum mendapatkan kemampuan lanjutan seperti yang lainnya.
"Kalian menanyakan pria bertopeng?-" Swift awal-awalnya bingung, "Oh! Kalian anggota Penerus. Ya, ya!-Kami langsung melaporkannya ke Nona Minfillia, ketika menemukan orang berciri-ciri seperti itu berada di sekitar Thanalan Timur. Seorang anggota Pedang Perunggu melaporkannya dengan sangat lengkap, ketika yang bersangkutan memergoki orang ini melakukan kegiatan mencurigakan."
"Baguslah kalau begitu!.. Dimana kami bisa bertemu dengannya dan dengan siapa nanti kami akan bertanya?.." tanya Wunny.
Tiba-tiba Swift berubah sendu, "Sayang sekali, Tuan!-Saksi mata kita dua hari yang lalu meninggal, terbunuh dalam pertempuran melawan gerombolan perampok Qiqirn." Jawabnya.
Keempat anggota Penerus Fajar Ketujuh saling berpandangan mata.
"Kadang takdir bersikap kejam dan tak berperasaan terhadap kita, tuan-tuan." Ungkap Swift.
"Lalu kami harus bagaimana kalau saksi kunci saja kita kehilangan??" tanya Rubha dengan sedikit menggerutu.
"Jangan langsung berputus asa! Tempatnya ada di Highbridge, merupakan lokasi transit perlintasan kapal udara yang cukup padat lalu-lintasnya, pasti beberapa orang setidaknya memergoki orang bertopeng ini!" hibur Komandan Swift.
"Berarti kita berangkat ke Highbridge dan mencari informasi dengan orang-orang yang ada disana, kalau begitu." Ungkap Aumeric.
"Ya ampun!-Berapa banyak orang yang harus kita tanyai nantinya, apalagi lokasinya di pelabuhan transit yang banyak orangnya!.." ujar Wunny ogah-ogahan.
"Belum lagi keterangan mereka bisa dipercaya atau tidak. Karena tak menjamin mereka tak pakai bumbu-bumbu cerita!" dukung Rubha.
"Kalian coba bertemu dengan seorang pedagang bernama Hihibaru, dia suka mendapatkan cerita dan gosip dari sesama pedagang atau penumpang kapal udara yang mampir disana!-Kalian tak perlu bercapek-capek menanyakan satu-satu di Highbridge nantinya." Ujar Swift.
Keempat anggota Penerus Fajar Ketujuh sumringah mendengar jalan keluar yang diberikan Swift.
"Akan tetapi-" ternyata solusi yang diberikan Swift ada embel-embelnya.
"Tetapi apa??" Bull terlihat kaget.
"Usahakan kalian siapkan gil yang cukup untuk Hihibaru." Lanjut Swift.
*****
"Seratus gil untuk informasi lengkap???.." Wunny kaget seperti baru disambar gledek.
"Hey! Mendengarkan curhatan ratusan orang seperti mereka itu adalah pekerjaan yang melelahkan, tuan!-Apalagi sekarang bisnis kurang kondusif semenjak ada isu Kerajaan Garlean akan menyerang Eorzea lagi!" kilah Hihibaru-seorang lalafell pedagang, yang sudah lama mencari penghasilan di pelabuhan udara transit Highbridge.
Tak ada jalan lain, Wunny pun merogoh kantung uangnya, mengambil recehan gil sebanyak dua puluh limaan, lalu ia sodorkan tangan kanannya yang ada uangnya kepada ketiga temannya-dan mereka bertiga semakin syok dibuatnya.
"Tugas mencari orang bernama Lahabrea ini adalah kerja tim!.. Maka bekerjalah seperti tim!.." ucap Wunny yang paham dengan wajah-wajah sungkan ketiga rekannya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
A REALM REBORN ( Final Fantasy XIV Fanfiction )
FantasíaCerita ini merupakan fiksi penggemar game J-MMORPG "Final Fantasy XIV : A Realm Reborn" ***** Update cerita dua minggu sekali. ***** Setelah lima tahun lamanya sebuah negri bernama Eorzea, bangkit dari kehancuran hebat yang disebabkan oleh makhluk k...