"Kemana petualangan kita pagi ini??" tanya Jihli.
"Tujuan kita yang pertama adalah ke Kota Limsa Lominsa!" jawab Dukun Cilik.
"Limsa Lominsa! Kota para pelaut dan bajak lautnya yang terkenal!~.." seloroh Wunny.
"Wunny, kau pernah mengunjungi Limsa Lominsa??" tanya Dukun penasaran.
"Eeeh!.. Cuma mendengar cerita temanku dulu yang pernah bepergian jauh kesana!-Ini adalah pengalaman pertama ke Limsa Lominsa!" jawabnya.
"Ngomong-ngomong-semua perlengkapan sudah kalian bawa semuanya??" tanya Bunda Mioune yang menemani mereka bertiga.
"Mm!!" angguk mereka bertiga kompak.
"Mungkin nanti kalian agak terkejut dengan gaya bicara dan watak orang Limsa Lominsa yang agak kasar dan urakan-tenang saja, sebenarnya mereka adalah orang baik-baik, kecuali kalian berhadapan dengan gerombolan bajak laut!" wanti-wanti Bunda Mioune.
"Bajak laut??" Jihli dan Dukun kompak bertanya.
"Bajak laut itu sejenis pelaut-namun mereka yang jahatnya." Jawab Wunny.
Dentingan bel besi yang diketok keras-keras menggema di dermaga kapal terbang, semua penumpang kapal terbang langsung bergegas menaiki dek kapal karena takut ditinggal.
"Perhatian semua penumpang! Beberapa menit lagi penerbangan tujuan Limsa Lominsa akan segera berangkat!-Semua penumpang dengan tujuan Limsa Lominsa harap segera naik ke atas kapal!!" umum seorang pramugara kapal setelah memukuli bel.
"Kapal sudah mau berangkat!-Segeralah naik!" tunjuk Bunda Mioune.
"Ayo, Dukun!!" ajak Jihli penuh semangat.
"Ayoo!!!" balas Dukun tak kalah semangatnya.
Sedangkan Bunda Mioune dan Wunny saling diam berpandangan mata-setelah cukup lama bersama, akhirnya mereka harus berpisah karena tuntutan tugas negara.
"Kabari aku kalau kau sudah sampai!.." pinta Bunda Mioune.
Wunny mengangguk mengerti.
"DAN JANGAN MAIN GILA!" ancamnya.
Wunny tertawa keras, "Yaaa!... Kita lihat saja nanti!.." jawabnya sambil menggaruk kepalanya.
"Sudah kubilang, kan!.." bisik Jihli yang memandangi Bunda Mioune dan Wunny dari atas dek kapal terbang.
"Kubilang apa maksudnya?.." tanya Dukun Cilik polos.
"Mereka berdua-itu-ituuu!.. Bunda Mioune dan Wunny!-Mereka berdua sepertinya punya hubungan khusus!"
"Hubungan khusus?"
"Aaaaanggg!!~... Dasar bocah!.. Mereka berdua sepertinya sepasang kekasih!!"
"Oooh! Itu maksudnyaa!.." Dukun baru ngeh mengenai apa yang dibahas Jihli, ia pun memandangi Bunda Mioune dan Wunny, "Mereka pantas juga jadi pasangan kekasih." Gumamnya senang.
"Panggilan terakhiirr!!-" umum pramugara kapal.
"Wunny!!.. Ayo cepat naiikk!!!" panggil Dukun.
Wunny pun langsung bergegas naik ke atas dek kapal terbang dan satu menit kemudian, tangga penghubung dermaga dengan kapal ditarik, terdengar suara dengungan mesin kapal terbang mulai dinyalakan seiring jangkarnya dilepas dan mulai melayang ke atas.
"Oh! Kita mulai terbang!!" Dukun terkaget-kaget.
"Weeeeeeeeee!!~..." pekik Jihli ketika ia merasa melayang ke langit.
"Hey! Lihat! Mereka ada di bawah sana!" tunjuk Wunny.
Ternyata seluruh orang yang mereka kenal-Yda dan Papalymo ada, E-Sumi-Yan dan anggota Perkumpulan Conjurer, Bunda Mioune, orang-orang Perkumpulan Pemanah dan Penombak, dan Kuplo Kopp juga ada-berkumpul di bibir danau, memberikan lambaian tangan selamat tinggal untuk mereka bertiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
A REALM REBORN ( Final Fantasy XIV Fanfiction )
FantasyCerita ini merupakan fiksi penggemar game J-MMORPG "Final Fantasy XIV : A Realm Reborn" ***** Update cerita dua minggu sekali. ***** Setelah lima tahun lamanya sebuah negri bernama Eorzea, bangkit dari kehancuran hebat yang disebabkan oleh makhluk k...