43. Permainan Jebakan Papalymo

99 7 0
                                    

Thancred mencoba menghindar sekuat tenaga dari lemparan tameng Tuan Edword, akan tetapi lemparan Tuan Edword sudah menang momentum, tameng perang itu melesat kencang bak mata gergaji pemotong kayu-yang mendarat telak di dada Thancred!

"UWAAAGHHHH!!..." Jerit Thancred kesakitan ketika tameng perang itu mulai mengoyak tubuhnya jadi dua.

..KENA!!..

Pekik Tuan Edword senang sekali, pengalaman perangnya di Carteneau selama bertahun-tahun lamanya, ternyata membuahkan hasil-apabila dikeroyok dua orang musuh, selalu ada yang bertugas sebagai umpan dan satu lagi sebagai penyerang utama.

Acuhkan si umpan-Bull yang coba mengulur waktu untuk Thancred, dan bersiap-siap menyambut si penyerang utama-Thancred yang menghilang dan menanti kesempatan untuk menyerangnya.

Tapi-ketika ia melihat mimik wajah Bull, Tuan Edword sadar-ada yang salah dengan strateginya!

POOF!!-Thancred yang terluka parah itu berubah jadi bongkahan kayu!

Ternyata Thancred yang ia habisi dengan tameng terbang adalah-umpan kedua!

Thancred yang asli sudah berjongkok di sampingnya, sedang menyiapkan jurus selanjutnya.

Segel Kambing- Segel Kerbau- Segel Kuda!

"Ilmu Tanah!-Tekanan Langit!!" pekik Thancred sambil menapakkan kedua tangannya ke tanah.

Sekoyong-konyong, Tuan Edword jatuh terkapar-seperti ada kekuatan besar tak kasat mata yang tiba-tiba membantingnya ketika lengah!

Tuan Edword mencoba bangkit lagi, namun sayang sekali, kaki kanan Bull sudah menginjaknya-dan memastikan kaki kokohnya membuat kesatria tengkorak tersebut tak bisa bangun lagi, Tuan Edword pun hanya bisa terdiam ketika melihat Bull sudah mengangkat kapak perangnya setinggi mungkin.

"HEAAAAHHH!!" semua aether dikerahkan ke mata kapak perangnya supaya ayunannya makin berat.

Jurus pemecah tengkoraknya mendarat tepat di dada Tuan Edwrod dengan penuh tenaga-terbukti dengan baju zirahnya yang lumayan tebal berhasil pecah dan tembus mengenai kristal aether yang mengendalikan sang kepala Keluarga Dartancours.

..UWAAAAGHHHHH!!!..

Tuan Edword mengerang panjang, mengikuti tubuh tulang-belulangnya berubah jadi gumpalan awan hitam jahat yang lalu musnah di udara.

Thancred dan Bull menghela napas lega-akhirnya pertempuran dua lawan satu yang ternyata lumayan merepotkan mereka berdua berakhir juga.

"Semoga kau sudah beristirahat dengan tenang, Tuan Dartancours.." doa Thancred sambil memandangi hanya sisa-sia pakaian perang sang bangsawan mati penasaran yang kosong.

*****

Enam umbral elemen kegelapan ditembakkan oleh Relliant sembari terbang menghindari tembakan umbral elemen es, Papalymo langsung mengatasai serangan bela diri siluman Imp tersebut dengan merapal sihir aether pelindung.

"Manawall!" pekik Papalymo.

Keenam umbral kegelapan yang coba menghantam tubuh Penyihir cilik itu langsung memantul kesana-kemari ketika ternyata ada dinding cembung tak kasat mata yang memantulkan serangan-serangannya.

Namun, Relliant mengendus kelemahan Manawall-ketika tameng sihir Papalymo memantulkan tembakan umbral kegelapan yang keempat hingga keenam, ia melihat muncul retakan di sekitaran dinding gaib tersebut.

"Uhg!-Nyaris saja!.." desis Papalymo yang juga mengetahui kelemahan Manawall-nya.

Relliant langsung melancarkan serangan gelombang keduanya-kini enam umbral kegelapannya ia coba buat lebih besar dari enam umbral kegelapan sebelumnya!

A REALM REBORN ( Final Fantasy XIV Fanfiction )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang