PS :
Selamat jalan, Pak Raden, sudah mengisi masa kecil saya dengan gambar dan dongeng yang menyenangkan, semoga amal ibadahmu diterima oleh-Nya.
Aamiin!..
*****
"Hei! Fiachre!-Ngomong-ngomong, tumben sekali kau tidak berlatih dengan guru Paladin-mu?.." tanya Ninne-yang diajak untuk menemani Fiachre.Fiachre mengajak Ninne untuk nongkrong bareng untuk mencoba sebuah cafe baru di kawasan Jalur Mutiara-kawasan pusat perdagangan Kota Ul'dah.
"Kebetulan guruku sedang ada urusan penting di luar kota selama seminggu, jadi aku tak ada jadwal latihan selama itu." Jawab Fiachre enteng, "Kalau kau sendiri?"
"Kemarin saja baru beres, kok!.." jawab Ninne, "Aku diajari jurus baru!-Tak sabar buat menjajalnya!" ungkapnya sambil pamer kuda-kuda bertarungnya.
"Coba, aku mau lihat!.." pinta Fiachre penasaran.
Ninne menggoyang jari telunjuk kanannya, "Tidak boleh! Harus ditunjukkan ketika bertarung yang sebenarnya! Karena kalau ditunjuki sekarang-jadi kurang gregetnya!"
"Heee!.. Baiklah!.." gumam Fiachre coba memaklumi.
"Hei! Fiachre!"
"Kenapa?"
"Terima kasih juga buat menyelamatkanku dari ibuku, yang entah kenapa tiba-tiba menyuruhku membantunya bersih-bersih kediaman!"
"Heh! Bukannya kau dari dulu juga memang pemalas??.." ejek Fiachre.
"Hei! Bukankah selama ini dari dulu sampai sekarang aku selalu rajin menemanimu??" protes Ninne.
"Iya! Bahkan ketika aku pingsan di Gua Toto-Rak, kau tetap rajin menjagaku!", aku Fiachre sambil tersenyum lembut.
Fiachre dan Ninne, sebenarnya berstatus nona dan pembantu pribadinya, keluarga Ninne adalah keluarga yang sudah lama sekali mengabdi sebagai pembantu kediaman Keluarga Bishop-keluarga Fiachre, namun ikatan persahabatan mereka jauh lebih kental daripada ikatan birokrasi karena memiliki minat yang sama-ilmu beladiri.
*****
"Hei! Fiachre!"
"Kenapa lagi?"
"Kau pernah kepikiran untuk memakai gaun-gaun seperti para putri bangsawan itu tak?" tunjuk Ninne kepada gerombolan para putri bangsawan dan konglomerat Uldah yang sepertinya baru pulang belanja-belanja di blok barang mewah di Jalur Mutiara.
"Hmm!-Tidak pernah sam sekali, tuh!.." jawab Fiachre dengan mendengus.
"Heee??-Kenapa??" tanya Ninne dengan nada menggoda, karena ia bisa mencium ada yang disembunyikan oleh sahabatnya itu.
"Karena aku seorang Paladin-dan juga seorang calon pemimpin Klan Bishop! Harus selalu kuat dan siap sedia melindungi Eorzea setiap saat!" jawab Fiachre heroik.
"Jangan begitu, donk!" protes Ninne, "Lihat, seperti aku!-Doyan berkelahi!" tiba-tiba ia pasang kuda-kuda Monk-nya, "Tapi, tidak lupa kalau aku adalah seorang perempuan idaman pria!~.." tiba-tiba ia berputar-putar gemulai seperti putri raja.
"Cukup, Ninne!.." pinta Fiachre sambil mengerenyitkan dahi.
Tapi selama mereka berdua berjalan-jalan menyusuri ramainya dunia perniagaan di Jalur Mutiara, Ninne memergoki Fiachre memandangi para putri bangsawan dengan tatapan sendu dan iri-wajar saja, karena ia adalah calon pemimpin Klan Bishop, lalu menjadi seorang Paladin, ditambah lagi ia adalah anggota Penerus Fajar Ketujuh-sepertinya tak ada waktu untuk meluangkan dirinya menikmati kodratnya sebagai seorang putri bangsawan normal.
KAMU SEDANG MEMBACA
A REALM REBORN ( Final Fantasy XIV Fanfiction )
FantasyCerita ini merupakan fiksi penggemar game J-MMORPG "Final Fantasy XIV : A Realm Reborn" ***** Update cerita dua minggu sekali. ***** Setelah lima tahun lamanya sebuah negri bernama Eorzea, bangkit dari kehancuran hebat yang disebabkan oleh makhluk k...