42. Kediaman Haukke

70 6 0
                                    

"Memakan mantan istri suaminya???" Thancred tersentak.

Ursandel mengangguk serius, "Aku sangka, setelah dendamnya terbalaskan, Nyonya Amandine akan hidup tenang. Ternyata tidak-makhluk dunia kegelapan tetaplah makhluk dunia kegelapan, waktu itu aku masih memikirkan akan berpegang teguh setia mendampingi Nyonya Amandine dan Peppi."

"Awal-awalnya kami menculik dan memberi makan Nyonya Amandine, kriminal-kriminal keji yang tak tersentuh hukum-sebagai pembenaran atas apa yang kami lakukan, namun ternyata kami terjebak dalam lingkaran setan-setelah orang-orang jahat habis, kami pun mengambil orang-orang sebatang kara, gelandangan, yang menurut kami tidak ada harapan lagi untuk bisa hidup lebih baik lagi.-Hingga akhirnya waktu yang aku khawatirkan datang, Tuan Thancred."

"Akhirnya aku tak sanggup lagi, aku pun kabur meninggalkan Kediaman Haukke, mencari kehidupan yang lebih baik, menyembunyikan kenyataan mengerikan ini dan berdoa keadaan yang aku khawatirkan tak datang. Akan tetapi-ternyata keadaan yang aku khawatirkan tak bisa dicegah lagi!.."

"Hmm!.. Nyonya Amandine-mu mulai memangsa orang-orang tak berdosa." Tebak Thancred.

"Dan kini-aku sudah terlalu tua untuk bisa menembus semua dosa-dosaku itu, menghidupkan dan membiarkan Nyonya Amandine, Peppi, dan yang lainnya membuat kerusakan!.." ungkap Ursandel penuh sesal.

Dan beberapa saat kemudian, ia berdiri lalu duduk bersimpuh di depan Thancred, kedua mata tua Ursandel begitu memelas melekat di pandangan Thancred.

"Kau sepertinya punya kekuatan untuk mengentikan mereka!-Aku mohon hentikan mereka semua, Tuan Thancred!.. Aku juga akan menyerahkan diri kepada pihak berwenang untuk mempertanggung jawabkan kesalahan yang aku lakukan!.."

"Hmmm!.. Lagi-lagi harus membereskan masalah yang dibuat orang lagi!.." seloroh Thancred sambil menggaruk-garuk kepalanya.

Ursandel terkekeh, "Sekali lagi maafkan aku!.." ungkapnya sungkan.

"Tolong jangan ulangi kebodohan ini untuk kedua kalinya!.." pinta Thancred, "Ngomong-ngomong, kau tahu dimana Kediaman Haukke ini berada, Tuan Ursandel?"

Ursandel mengangguk, "Tempatnya ada di daerah perbukitan Shroud Tengah bernama Sorrel Haven, kau akan menemukan sebuah jalur kereta chocobo yang langsung menuju Kediaman Haukke, sudah lama tak terpakai lagi, ikuti saja-Tapi berhati-hatilah, karena semenjak Kehancuran Besar, daerah jalur tersebut berubah menjadi rawa-rawa sarang Molbor."

Thancred mengangguk paham, "Baiklah!-Terima kasih atas petunjuknya, Tuan Ursandel!" ucapnya pamit.

"Semoga Para Dewa melindungi dan melancarkan tugasmu, Tuan Thancred!"

*****

"Hey! Minfillia! Disini Thancred!" panggilnya sambil loncat kesana-kemari dari pohon satu ke pohon lainnya-supaya ia cepat sampai ke Kediaman Haukke.

"-Thancred! Bagaimana tugas pencarian orang hilangmu? Aku dengar kemarin malam ada kejadian penculikan massal di Fallgourd Float?-"

"Coba tebak, siapa yang berada di belakang kejadian penculikan tersebut!"

Minfillia terdiam beberapa saat, "-Ascian!-"

Thancred tertawa singkat, "Hey! Aku sedang dalam perjalanan menuju tempat mereka menculik para perempuan cantik tersebut dan ada kemungkinan ada Ascian juga, tapi sepertinya aku butuh bantuan yang lain!"

"-Baiklah! Aku segera carikan bantuan untukmu secepatnya!-" jawab Minfillia sanggup.

*****

"Lepaskan! Dasar makhluk menjijikan!!" jerit Aideen sambil terus meronta-ronta coba meloloskan diri dari cengkraman dua orang Ogre penjaga penjara bawah tanah.

A REALM REBORN ( Final Fantasy XIV Fanfiction )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang